KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 500 prajurit dari Korps Marinir dikerahkan untuk membantu evakuasi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Keberangkatan satuan elite TNI AL berjuluk ‘Hantu Laut’ itu dibagi dalam dua gelombang. Pertama, 100 prajurit Korps Marinir berangkat pada Senin 21 November 2022 malam.
Seluruh prajurit Korps Marinir itu berangkat menggunakan 25 truk dan dilepas langsung Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono di Markas Besar TNI AL, Selasa 22 November 2022.
“Kita kirim prajurit Marinir sejumlah 400 personel yang akan membantu evakuasi maupun pencarian korban, juga akan membantu sarana prasarana rusak seperti telepon, jalan rusak sehingga bisa digunakan kembali karena ini masih tanggap darurat,” kata Yudo.
Pihaknya, kata Yudo, juga telah mengirimkan 38 personel dari tim kesehatan yang di antaranya terdapat dokter bedah, umum, tulang dan anestesi.
TNI AL juga akan mendirikan rumah sakit lapangan yang akan dibangun oleh Korps Marinir.
Kata Yudo, rumah sakit lapangan tersebut bisa menampung sekitar 100 pasien.
“Rumkitlap (rumah sakit lapangan) bisa merawat 100 pasien, tempat tidurnya di situ, ada bedah operasi, ICU, ada semua nanti menggunakan kendaraan daruratnya yang bisa terbuka sendiri itu lho,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan data pemerintah yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur mencapai 103 orang per Selasa, 22 November 2022, pukul 09.55 WIB.
Sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten Bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa dan tersebar di beberapa titik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"