KONTEKS.CO.ID – Ternyata bukan sebuah khayalan saja keberadaan kampung janda. Nyatanya, di Indonesia ada sejumlah kampung yang mayoritas diisi oleh kaum perempuan yang berstatus janda.
Di kampung tersebut, para janda hidup berdampingan, saling menguatkan karena merasa ada persamaan nasib ditinggal suami, baik itu karena perceraian atau dipisahkan oleh maut.
Keberadaan kampung janda ini menjadi daya tarik tersendiri, apalagi bagi kaum pria yang bertujuan mencari jodoh seorang janda.
Uniknya di salah satu kampung ada yanng dikenal sebagai kampung janda musiman.
Berikut ini 5 kampung janda yang ada di Indonesia:
1. Kampung Batuah
Kampung Batuah adalah sebuah kampung yang penduduknya mayoritas berstatus janda. Terletak di kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.
Hampir 90 persen penduduk wanita di Kampung Batuah menyandang status janda. Kebanyakan dari mereka menyandang status janda karena suaminya meninggal dunia.
Di Kampung Batuah umumnya para wanita menikah dengan pria yang usianya terpaut jauh lebih tua.
Jarang sekali para wanita di Kampung Batuah yang berstatus janda memutuskan untuk menikah lagi, mereka lebih memilih hidup sendiri dan menggantikan peran suami untuk mencari nafkah.
2. Desa Ciburayut
Desa Ciburayut berada di Bogor, Jawa Barat. Desa ini memang sudah dikenal sebagai kampung janda.
Menurut kabar yang beredar di masyarakat, hampir setiap hari selalu ada suami yang meninggal dunia di desa tersebut.
Para pria di Desa Ciburayut mayoritas berprofesi sebagai penambang pasir, dan tak sedikit diantaranya yang tewas akibat kecelakaan kerja seperti tertimbun pasir longsor.
Selain karena faktor kecelakaan, banyaknya wanita berstatus janda di Desa Ciburayut juga dipicu oleh rendahnya tingkat pendidikan, sehingga banyak orangtua yang menikahkan anaknya yang masih di bawah umur.
3. Komplek Arbain
Berbeda dengan yang sebelumnya, sesuai dengan namanya Komplek Arbain bukanlah sebuah kampung atau desa, tapi komplek perumahan yang dihuni oleh para janda.
Komplek Arbain berada di Pasuruan, Jawa Timur, yang semuanya diisi oleh perempuan yang menyandang status janda.
Di Komplek ini terdapat 40 rumah yang ternyata bebas biaya sewa rumah. Bagi yang ingin menjadi warga Komplek Arbain, harus menyertakan surat cerai atau akte kematian suami.
Di Komplek Arbain menerapkan peraturan yang cukup ketat, bahwasannya penghuni dilarang pulang lebih dari jam 10 malam, dan tidak boleh menerima tamu pria kecuali ada tetangga yang menemani.
Ternyata Komplek Arbain didirikan oleh seorang pria asal Pasuruan bernama Hanif Kamaludin.
4. Kampung Padukuhan Kalangbangi Wetan
Kampung Padukuhan Kalangbangi Wetan yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, dikenal sebagai kampung Janda.
Hampir separuh warga desa di Padukuhan Kalangbangi Wetan adalah janda.
Para wanita yang ada di Kampung Padukuhan Kalangbagi Wetan berstatus janda akibat perceraian, suami meninggal, dan ditinggal suami tanpa kabar.
Bahkan masjid di kampung tersebut tak bisa dipakai sholat jumat karena jumlah pria di sana tak lebih dari 40 orang saja.
Para perempuan di kampung tersebut juga sudah bisa ikut kerja bakti seperti membuat jalan raya dan lain-lain.
5. Desa Losari
Desa Losarai berada di Kecamatan Rembang, yang letaknya sekitar 30 KM dari pusat kota Purbalingga.
Desa Losari dikenal dengan sebutan kampung janda, namun uniknya, desa tersebut dikenal sebagai kampung janda bukan karena para wanitanya yang dicerai atau suaminya meninggal dunia.
Status janda para wanita di Desa Losari adalah janda musiman, maksudnya mereka ditinggal suami masing-masing dalam jangka waktu tertentu karena merantau ke luar Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"