KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru erupsi dengan luncur awan panas mencapai 7 kilometer. PVMBG mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat yang berada sepanjang Desa Besuk Kobokan agar menjauh dan tidak melakukan aktivitas apapun sejauh 13 kilometer dari puncak gunung atau pusat erupsi.
Terkait kondisi ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang langsung turun ke desa-desa dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar menjauhi zona merah Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022.
Warga di wilayah Desa Besuk Kobokan diminta untuk tidak beraktivitas, dan disarankan untuk mencari lokasi lebih aman.
Sementara warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, berbondong turun meninggalkan desa mereka dan mencari lokasi aman.
Petugas terlihat melakukan pengaturan di sejumlah jalan utama di perempatan dan pertigaan jalan, ini agar tidak terjadi penumpunkan kendaraan warga yang sedang mencari lokasi aman.
Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Di samping itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunungapi Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunungapi Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Atas aktivitas APG tersebut, PVMBG masih menetapkan status ‘siaga’ atau level III untuk Gunungapi Semeru.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"