KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru yang erupsi dengan abu vulkanik yang mencapai 50 ribu kaki. Begini kabar penerbangan di Bandara Juanda dan Abdul Rachman Saleh.
Abu Gunung Semeru disebut tidak berdampak pada penerbangan di bandar udara di Jawa Timur.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, hal itu lantaran abu vulkanik dari guguran material Gunung Semeru bergerak ke barat daya.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, debu abu vulkanik Gunung Semeru capai 50 ribu kaki.
“Teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Semeru pada pukul 11.40 WIB pada ketinggian hingga 50.000 kaki, bergerak ke barat daya dengan kecepatan 20 Knot dan intensitas meningkat,” ujar Teguh, kepada wartawan, pada Minggu 4 Desember 2022.
Menurut Teguh, abu Gunung Semeru belum mengganggu penerbangan baik di Bandara Juanda maupun yang terdekat di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.
“Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara dan ATS Route yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru siang hari ini,” kata Teguh.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG), Minggu 4 Desember 2022 mulai pukul 02.46 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat, kolom abu di Gunung Semeru setinggi 1.500 meter di atas puncak mengarah ke Tenggara dan Selatan.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 4 Desember 2022, pukul 02:46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 5176 m di atas permukaan laut),” tulis Petugas Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan resmi website PVMBG.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik,” lanjut Mukdas Sofian.
PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 13 kilometer sisi Tenggara sepanjang Besuk Kobokan.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” kata dia.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” jelasnya.
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kolom abu di Gunung Semeru teramati berwarna kelabu.
Intensitas kolom abu di Gunung Semeru berlangsung sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
Aktivitas erupsi Gunung Semeru tersebut terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Berdasarkan pantauan CCTV, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 kilometer dan berlangsung.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"