KONTEKS.CO.ID – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, dalam sehari erupsi Gunung Semeru di Lumajang yang berstatus Awas terjadi dengan skala kecil sebanyak 20 hingga 50 kali.
Erupsi kecil di Gunung Semeru di Lumajang yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik itu menyebabkan kawah gunung dipenuhi tumpukan material vulkanik.
Sehingga dalam kondisi yang tidak seimbang, ditunjang dengan lereng yang curam dan tinggi menyebabkan guguran awan panas Gunung Semeru di Lumajang disertai material vulkanik menyembur ke atas dengan ketinggian 1.500 meter.
Selain itu, guguran awan panas bersuhu 400 hingga 800 derajat celcius dengan kecepatan 200 Km per jam.
PVMBG lantas menaikan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas, usai erupsi pada Minggu 4 Desember 2022 kemarin.
Daerah yang terdampak sendiri dari erupsi Gunung Semeru itu yaitu lembah Sungai Kobokan, Sungai Lanan dan daerah Lumajang.
Koordinator Gunung Api PVMBG, Oktory Prambada mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi penerbangan terkait larangan melintasi jalur di sekitar Gunung Semeru.
“Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menjauhi sekitar gunung dengan radius 8 km dan 19 km ke arah tenggara,” ujar Oktory Prambada, pada Senin 5 Desember 2022.
PVMBG juga menyebut guguran awan panas masih terus berpotensi dan lebih berbahaya dari erupsi. Masyarakat diminta agar tidak mendekati radius berbahaya.
Sebelumnya, Gunung Semeru di Lumajang masih memuntahkan awan panas guguran (APG), pada Senin 5 Desember 2022 pagi.
Berdasarkan pengamatan, awan panas guguran meluncur sejauh 1.000 meter dari puncak Gunung Semeru di Lumajang, pada periode pukul 00.00-06:00 WIB.
Anggota Pos Pengamatan Gunung api Semeru, Mukdas Sofian mengatakan, awan panas guguran Gunung Semeru di Lumajang teramati 4 kali letusan dengan tinggi asap 500-700 meter.
“Warna asap putih kelabu condong ke arah barat daya,” ujar Mukdas Sofian.
Sementara, dalam waktu 6 jam, teramati 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 300 meter ke arah Besuk Kobokan.
“Secara visual Gunung Semeru tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 500 meter di atas puncak kawah,” kata Mukdas.
Selain itu, juga teramati jumlah letusan kegempaan sebanyak 29 dengan durasi 65-120 detik.
Sedangkan guguran awan panas sebanyak 6 kali dengan durasi 50-140 detik amplitudo 1-8 mm.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"