KONTEKS.CO.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk masyarakat dan personel polri yang menjadi korban bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.
Jenderal Listyo Sigit mendatangi korban di Rumah Sakit Immanuel, Bandung, Jawa Barat. Hingga saat ini terdata ada 11 orang menjadi korban dalam peristiwa bom bunuh diri tersebut.
Sebanyak 10 orang adalah anggota kepolisian dan satu masyarakat. Satu personel polisi bernama Aipda Sofyan meninggal dunia dalam aksi biadab tersebut.
Kapolri menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga personel kepolisian yang gugur dalam peristiwa tersebut.
“Saya selaku pimpinan Polri menyampaikan bela sungkawa, turut berduka cita terhadap almarhum semoga diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan tentunya seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” katanya.
Kapolri menyampaikan kepada seluruh personel Polri untuk tetap menjalankan tugasnya secara profesional dalam memberikan rasa aman dan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya minta doa seluruh teman-teman dan masyarakat. Agar seluruh anggota tetap semangat melaksanakan tugas pokoknya melindungi mengayomi melayani masyarakat,” katanya.
Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri ini dilakukan Agus Sujatno. Dia adalah pria berusia 32 tahun. Baru bebas setelah menjalani masa tahanan selama 4 tahun di Lapas Kelas II A Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Agus Sujatno adalah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat. Ditahan dengan dijerat Pasal 15 UU RI Nomor 15 Tahun 2003.
Dia bebas karena memang masa tahannya sudah habis. Dia juga tercatat tinggal di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batu Nunggal, Kota Bandung, Jawa Barat.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, nama Agus Sujatno dipastikan setelah dilakukan indentifikasi sidik jari dan face recognition.
“Hasil Sidik jari dan face recognition diketahui identias pelaku adalah Agus Sujatno,” kata Kapolri di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 7 Desember 2022.
Sebelumnya, Agus Sujatno atau Agus Muslim alias Abu Muslim, ditangkap karena mengetahui bom di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 27 Februari 2017. Pelakunya adalah Yayat Cahdiyat.
Agus Sujatno saat itu dipastikan terlibat karena ikut membeli bahan peledak bersama Yayat Cahdiyat alias Abu Salam. Mereka kemudian merakit bom maker atau bom panci, jenis TATP.
Agus Sujatno masuk jaringan JAD wilayah Bandung. Terkait aksi tunggal yang dilakukan Agus Sujatno, tim identifikasi menemukan belasan kertas bertuliskan protes terkait rancangan KUHP yang baru kemarin disahkan.
“Di dalamnya terkait masalah zinah dan sebagainya. Dan tentunya semua kita dalami,” ujar Kapolri.
Menurut Kapolri, penyelidikan terus dilakukan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri ini. Siapa saja yang terlibat dalam aksi ini tentu akan dikejar dan ditangkap.
“Tim saat ini sedang bekerja untuk menuntaskan kasus ini,” ujar Kapolri.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"