KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Gunung Semeru memiliki beberapa spot menarik serta estetik yang mengundang daya tarik wisatawan dan pencinta alam.
Gunung Semeru yang terkenal dengan puncak Mahameru dan erupsi pertama kali pada tahun 1818 itu memang banyak menyimpan pesona alam yang sayang jika dilewatkan.
Berikut ini 5 spot menarik yang ada di Gunung Semeru:Â
- Desa Ranupani
Desa Ranupani merupakan titik awal pendakian ke Gunung Semeru yang berada di ketinggian 2.100 MDPL.
Ranupani memiliki pemandangan alam yang indah. Desa ini didiami oleh masyarakat Suku Tengger yang sangat ramah.
Setiap tahun, masyarakat asli Suku Tengger menggelar kegiatan bersih desa dan ritual unan-unan yang dipimpin oleh dukun adat.
- Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo merupakan danau cantik yang sangat terkenal di Gunung Semeru. Danau ini berada di ketinggian 2.389 MDPL dengan luas mencapai 15 hektare dan menjadi ikon Gunung Semeru.
Para pendaki biasanya akan singgah dan bermalam di danau ini sebelum melanjutkan pendakian untuk melihat matahari terbit yang tampak dari balik bukit.
- Ranu Regulo
Spot selanjutnya adalah Ranu Regulo. Lokasinya tidak jauh dari Ranupani. Luas danau sekitar 0,75 hektare dan memiliki pepohonan yang tinggi di sekitarnya seolah menjadi tonggak alami yang menjaga kesunyian Ranu Regulo. Di tepi danau juga banyak anggrek hijau.
- Air terjun Tumpak Sewu
Air terjun Tumpak Sewu terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Air terjun ini merupakan air terjun terindah di Pulau Jawa dan Indonesia. Air terjun ini seakan bertumpuk-tumpuk satu sama lain.
Keistimewaan air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 120 meter serta mempunyai seribu sumber air atau dalam bahasa Jawa adalah ‘Sewu’.
Dengan demikian nama air terjun ini dinamakan Tumpak Sewu atau Coban Sewu. Sumber airnya juga berasal dari berbagai arah di sepanjang tebing.
- Tanjakan Cinta
Tanjakan Cinta menjadi salah satu ikon di kawasan Mahameru. Tanjakan ini mempunyai kemiringan hampir 45 derajat dan bila dilihat akan menyerupai bentuk hati.
Tanjakan ini memiliki mitos yang cukup unik terutama dalam persoalan atau nasib asmara. Konon siapa pun yang terus berjalan naik sambil memikirkan pasangannya tanpa melihat ke belakang, akan memiliki akhir cinta yang bahagia. Sebaliknya, jika di tengah jalan menoleh ke belakang, konon akan berakhir.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"