KONTEKS.CO.ID – Gempa bumi berkekuatan M 5,6 mengguncang Pacitan, Jawa Timur, pada Senin malam, 9 Januari 2023. Pusat gempa berada pada kedalaman 59 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tektonik ini terjadi pada pukul 19.26 WIB, berada di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Pacitan, Jawa Timur. Pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 70 kilometer arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93° Lintang Selatan dan 111,13° Bujur Timur.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Gempa akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Dampak Gempa Pacitan
Gempa bumi yang mengguncang Pancitan ini berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Kemudian di daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Gempa Susulan
Semetara itu, hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. Namun, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"