KONTEKS.CO.ID – Inilah sejarah Candi Prambanan yang banyak belum tahu.
Candi Prambanan merupakan salah satu bukti sejarah bekas peninggalan kerajaan bercorak Hindu di masa lalu. Candi ini masih berdiri kokoh dan dijaga keberadaannya hingga saat ini sebagai salah satu warisan peninggalan dunia dan sebagai bukti sejarah.
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang merupakan kompleks candi Hindu (Syiwa) yang terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama agama Hindu, yaitu Brahma dewa pencipta, Wisnu dewa pelindung dan Siwa dewa perusak.
Berdasarkan prasasti Siwagrha, nama asli kompleks candi Prambanan adalah Siwagrha (Bahasa Sansekerta untuk “Rumah Siwa”). Pada garbagriha (aula utama) candi ini terdapat arca Siwa yang tingginya mencapai 3 meter. Hal ini karena prioritas sekte Siwa untuk menyembah Dewa Siwa di candi ini.
Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di zaman Jawa kuno. Pembangunan candi Hindu ini dimulai oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan, seorang saingan candi Budha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tidak jauh dari Prambanan.
Bangunan candi Prambanan pertama kali dibangun sekitar tahun 850 M oleh Rakai Pikatan dan terus disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha yang berasal dari tahun 856 M.
Beberapa sejarawan menduga bahwa pembangunan candi besar Hindu ini untuk menandai kembalinya keluarga Sanjaya berkuasa di Jawa. Hal ini terkait dengan teori kepercayaan kembar wangsa bahwa Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diyakini merupakan variasi dari nama dialek Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang berarti “Brahman agung”, yaitu Brahman atau Brahman. Realitas abadi yang tidak dapat digambarkan, yang sering disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain adalah bahwa para Brahmana dapat merujuk pada zaman keemasan kuil ini adalah para Brahmana.
Pendapat lain menyebutkan bahwa nama “Prambanan” berasal dari akar kata bahasa Jawa mban yang berarti memikul atau melaksanakan suatu tugas, merujuk pada dewa-dewa Hindu yang bertugas mengatur dan mencapai keberhasilan keselarasan di alam semesta. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"