KONTEKS.CO.ID – Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo terus meluas hingga mencapai 15 kelurahan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mencatat, korban banjir mencapai 18.905 jiwa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto mengatakan sebagian warga terdampak banjir sudah berada di pengungsian, hingga Kamis 16 Februari 2023 pukul 20.30 WIB.
“Ada warga yang bertahan di rumah, ada yang di kantor kelurahan. Yang mengungsi ada warga dari 15 kelurahan,” ujar Nico, menukil Antara, Jumat 17 Februari 2023.
Berdasar laporan kaji cepat, banjir di Kota Solo melanda 15 kelurahan di empat kecamatan.
Nico mengatakan data tersebut hingga saat ini masih terus berkembang. Sementara, untuk ketinggian air paling tinggi di kisaran 1,5 meter.
“Itu terjadi di 15 kelurahan, ketinggiannya sekitar satu sampai 1,5 meter,” kata Nico.
Wilayah terdampak banjir di antaranya Kelurahan Jagalan, Gandekan, Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, Kedunglumbu, dan Tanjung Anom kota.
Menurut Nico, dapur umum sudah disediakan di Kelurahan Jagalan dengan diakomodasi langsung oleh Dinas Sosial.
“Untuk penyediaan logistik, ada yang mandiri juga di beberapa kelurahan. Kalau kami masih fokus di evakuasi dan pengungsian,” ujarnya.
Terkait antisipasi selanjutnya, BPBD Solo akan melihat perkembangan dari Sungai Bengawan Solo.
“Karena ini terkait dengan Bengawan Solo, kalau belum surut tidak bisa apa-apa. Namun kami memberikan informasi ke masyarakat melewati perangkat kelurahan,” ungkapnya.
Dikatakan, tidak menutup kemungkinan wilayah yang terkena banjir akan meluas.
Sebab, kiriman air dari Boyolali juga berdampak pada meluapnya Sungai Premulung yang ada di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan.
“Boyolali hujan deras, ada kiriman air ke Solo, Pajang ada luapan air. Makanya ini datanya (warga terdampak banjir) bisa berkembang lagi,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"