KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Pemkot Solo menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak hari pertama diumumkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani Sidiq mengatakan status tanggap darurat bencana itu diusulkan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, usai rapat koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), Jumat 17 Februari 2023.
“Ya, setelah rapat itu SK-nya langsung terbit,” ungkap Ahyani kepada wartawan, Sabtu 18 Februari 2023.
Meski banjir sudah berangsur surut, status tanggap darurat bencana tetap berlaku.
Sebabnya, masih ada potensi banjir menerjang Kota Solo beberapa hari ke depan.
“Musimnya kan belum pasti. Itu harus kita antisipasi juga. Di samping itu kan kita masih kerja bakti untuk membersihkan (daerah dampak banjir),” jelasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut data terkini akibat banjir di Solo, Jawa Tengah, sebanyak 4.440 orang mengungsi.
Jumlah pengungsi tersebut mengoreksi data sebelumnya.
“Data yang dirilis pagi ini sekaligus mengoreksi dari data sebelumnya yang menyebut sebanyak 7.885 jiwa telah mengungsi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,Abdul Muhari, dalam keterangannya.
Data Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah sebelumnya menyebutkan sebanyak 21.864 jiwa terdampak banjir.
Sebanyak 4.440 warga harus mengungsi di 12 titik yang tersebar di Joyotakan, Gendekan, Semanggi, Pucang Sawit, Kedunglumbu, Sudiro Prajan dan Pasar Kliwon.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"