KONTEKS.CO.ID – Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Nusa Tenggara Timur (NTT) ‘dipaksa’ Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat memulai pelajaran pada pukul 05.00.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan akan terus melanjutkan kebijakan sekolah mulai jam 05.00 WITA pagi.
“Nanti kalau sudah tidak (lagi) jadi gubernur, pengganti saya tak muncul. Ini penting,” kata Viktor Laiskodat dikutip dari video akun Instagramnya @viktorbungtilulaiskodat, Rabu 1 Maret 2023.
Menurut Victor, kebijakan sekolah masuk jam 5 pagi hanya diterapkan di dua SMA unggulan di daerahnya, yakni SMA 1 dan SMA 6.
“Dua (sekolah) ini akan berjalan terus jam 05.00 pagi. Karena itu kendalanya nanti keamanan bekerja sama dengan kepolisian,” ujarnya.
“Kita bisa tahu ternyata kita punya kekurangan di situ, maka evaluasi ini cukup baik untuk kita lakukan evaluasi,” imbuhnya.
Menurut Viktor, kebijakan itu dibuatnya untuk mempersiapkan para siswa kelas XII SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi negeri maupun luar negeri.
“Sehingga (siswa) yang tertarik masuk UI mereka dipersiapkan dari awal sehingga kalau tes UI langsung mereka mampu, punya standar yang sama dengan Jakarta. UGM ataupun yang menuju Harvard University sekalipun,” jelasnya.
“Kalau mereka menulis itu kami: saya ingin ke Harvard University. Maka anak ini dipersiapkan sekelas masuk Harvard University,” sambung Viktor.
Viktor menyebut, kebijakan sekolah jam 5 pagi untuk melatih kedisplinan para siswa.
Terlebih, mereka yang memiliki cita-cita untuk masuk ke Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol).
“Melatih mereka untuk mereka tes di manapun berada. Dia mungkin disiapkan dirinya untuk masuk Akmil, disiapkan dia untuk menuju Akpol, disiapkan. Jadi mereka tersiapkan dengan baik,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"