KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 2.240 jiwa masih mengungsi akibat bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan pengungsi akibat longsor Natuna terbagi di enam lokasi.
Rinciannya, 436 jiwa mengungsi akibat longsor Natuna di PLBN; 605 jiwa di Desa Payak; 136 jiwa di Desa Batu Berlian; 238 jiwa di SMA N 1 Serasan; 432 jiwa di Pelimpak; dan 393 jiwa di Airnusa.
“Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak maupun yang meninggalkan rumah sementara demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor susulan,” ujar Abdul Muhari, dalam keterangan resmi BNPB, Senin 13 Maret 2023.
Dikatakan, upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi para korban terdampak tanah longsor Serasan, Kabupaten Natuna juga membuahkan hasil.
Jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan menjadi 46, di mana 24 di antaranya adalah laki-laki dan 22 lainnya berkelamin perempuan pada hari kelima pascabencana.
“Pada hari ini, tim satgas gabungan juga berhasil menemukan 10 jenazah di Kampung Genting, Desa Pangkalan,” kata Abdul Muhari.
“Dari penemuan itu, maka jumlah warga yang masih dinyatakan hilang tinggal 9 orang,” ujarnya.
Menurut Abdul Muhari, perkembangan progres penemuan sejumlah korban tersebut juga didukung dengan bertambahnya alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 7 unit, termasuk tambahan personel dari TNI dan Polri.
“Di samping itu, cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"