KONTEKS.CO.ID – Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran (APG), pada Rabu 15 Maret 2023 pagi.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Merapi meluncurkan satu kali awan panas guguran (APG).
“Satu kali gempa awan panas guguran, 30 kali gempa guguran, 14 kali gempa hybrid atau fase banyak, dan lima kali gempa vulkanik dangkal,” tulis laporan PVMBG di laman resminya terkait erupsi Gunung Merapi.
Menurut PVMBG, awan panas guguran teramati dengan jarak 1000 meter dari puncak dan mengarah ke barat daya.
Namun secara visual, jarak dan arah guguran tidak teramati lantaran tertutup kabut.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 13-17 derajat celcius dan kelembaban 59-83.1 persen serta tekanan udara 836.4-917.9 mmHg.
PVMBG mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
“Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” jelasnya.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"