KONTEKS.CO.ID – Polisi akhirnya angkat bicara terkait kematian pemuda yang diduga pebalap motor liar seusai mendorong motor pascatertangkap razia.
Disebutkan sebelumnya, MA (24), pemuda asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengembuskan napas terakhir diduga karena kelelahan setelah mendorong motor sejauh 7 km.
Pebalap motor liar ini disanksi mendorong sepeda motornya dari Kantor Sekretariat Provinsi Kalimantan Selatan ke Mapolres Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dia terkena razia balap liar Kepolisian setempat.
Pihak Kepolisian setempat telah mengonfirmasi adanya pemuda yang menghembuskan napas terakhir seusai diminta mendorong motornya setelah terjaring razia balap liar.
Polisi menegaskan tak ada kekerasan dalam insiden ini. Sebab razia dilakukan oleh petugas secara santun dan humanis. Hanya, demi memberi efek jera pengendara yang terjaring razia diminta mendorong motornya hingga Mapolres.
Total pemotor yang tertangkap razia mencapai 264 orang. Polisi juga mengawasi pengendara yang mendorong motor, dan bagi mereka yang tak kuat dinaikkan ke mobil.
“Perjalanan juga pelan-pelan, tiap 500 meter kita tunggu,” kata Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harzah Kusumah, dikutip Kamis, 23 Maret 2023.
Sesampai di Mapolres, korban mengalami sesak napas lalu dilarikan ke klinik dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong.
“Kami hubungi orang tuanya, ayahnya yang di Banjarmasin datang dan mendapat penjelasan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan atas anaknya. Bukan kami yang menyampaikan, tapi dokter,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"