KONTEKS.CO.ID – Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaporkan mengalami peningkatan.
Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanis Arakian mengatakan, aktivitas gunung tersebut dalam beberapa terakhir mengalami peningkatan.
Pihaknya, kata Stanis, mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok untuk selalu waspada.
“Selalu waspada karena dalam beberapa hari terakhir ini aktivitas letusannya sangat tinggi,” ujar Stanis Arakian menukil Antara, Minggu 26 Maret 2023.
Dikatakan Stanis, terjadi 60 kali letusan dalam sehari dengan ketinggian kolom abunya dalam kisaran 400 hingga 500 meter.
Kemudian, jumlah letusan meningkat menjadi 108 kali dengan ketinggian kolom abu akibat letusan tersebut berkisar dari 200 hingga 700 meter, pada Jumat 24 Maret 2023.
Selain itu, terjadi satu kali gempa guguran dengan amplitudo 2.3 milimeter dan lama gempa 72 detik.
Selanjutnya, terjadi letusan dengan ketinggian sekitar letusan mencapai 500 meter dari puncak gunung tersebut, pada Minggu 26 Maret 2023 sekitar pukul 01.00 WITA.
“Letusan tadi malam sekitar jam satu lewat itu lumayan menyebarkan lontarannya ke segala arah,” ungkapnya.
Sebaran material lava Gunung Ile Lewotolok menyebar ke segala arah dalam radius 100 sampai dengan 300 meter dari bibir kawah.
Stanis mengatakan, pihaknya mengimbau pengunjung, pendaki, dan wisatawan untuk tidak beraktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Dengan intensitas gunung yang semakin meningkat masyarakat di tiga desa yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah gunung itu.
Petugas Ile Lewotolok juga mengimbau agar masyarakat menggunakan masker pelindung untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung agar selalu waspada terhadap ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"