KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru kembali mengalami erupsi disertai lava pijar sejauh 800 meter pada Selasa pagi, 28 Maret 2023.
Dalam periode pukul 00:00-06:00 WIB, terlah terjadi 15 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 84-143 detik.
Awan panas guguran terjadi di puncak kawah Joggring Saloko. Guguran ini mengarah ke Besuk Kobokan. Selain gempa guguran, terjadi empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-7 mm, dan lama gempa 60-98 detik.
“Terjadi tiga kali harmonik dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 100-512 detik. Dan empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-6 mm, S-P 15-30.5 detik dan lama gempa 30-61 detik,” begitu keterangan yang disiarkan Badan Geologi ESDM.
Saat ini gunung api dengan tinggi 3676 mdpl ini masih terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 200-800 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.
Rekomendasi
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"