KONTEKS.CO.ID – Penyebab gempa bumi yang terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut BMKG, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang mengguncang Kota Bima, NTB itu adalah Sesar Naik Busur Belakang Flores.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust),” kata Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Minggu 2 April 2023.
Disebutkan, Sesar Naik Busur Belakang Flores adalah patahan yang memanjang dari Laut Utara Flores sampai Laut Utara Lombok.
Daryono menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik alias oblique thrust.
Berdasar analisis BMKG, pisenter gempa terletak pada koordinat 7,84° LS ; 118,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 67 kilometer arah Timur Laut Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 30 kilometer.
Dampak gempa ini di daerah Bima dengan skala intensitas III – IV MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak satu kali hingga pukul 15.55 WIB.
Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 5,8 terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sekitar pukul 15.04 WIB.
Gempa terjadi dengan kedalaman 29 km barat laut, dirasakan hingga ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Gempa juga dirasakan di Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Mataram Hingga ke Makassar.
Selain Makassar, getaran gempa tersebut juga dirasakan hingga ke sejumlah kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"