KONTEKS.CO.ID – Setahun lalu, Elon Musk membagikan pemikiran dan rencananya tentang robot humanoid mendatang yang sedang dikerjakan Tesla. Namanya Robot Humanoid Optimus.
13 bulan berlalu, dan kemarin malam, pada hari AI Tesla, perusahaan menunjukkan pencapaiannya dalam proyek tersebut. Tidak seperti pekerja pertunjukan tahun lalu dengan setelan spandex, publik bisa melihat terminator sesungguhnya.
Dalam artian, robot sejati dengan elektronik dan mekanisasi. Namun masih tidak bisa dimengerti mengapa Tesla tidak menyembunyikan semua internal di bawah setelan robot.
Tahun lalu, Elon Musk menjelaskan, Optimus akan beroperasi secara independen karena kecerdasan buatan. Dalam beberapa hal, ini mirip dengan sistem Autopilot perusahaan.
Selain itu, robot humanoid dapat bekerja dengan aman di sekitar manusia tanpa pelatihan ekstensif sebelumnya.
Apa yang Dapat Optimus Lakukan?
Lebih penting lagi, robot humanoid Tesla Optimus dapat memahami perintah verbal yang kompleks. Musk juga mengatakan, Tesla Bot akan memiliki tangan setingkat manusia.
Dengan kata lain, robot ini dapat bergerak dengan kecepatan 5 meter per detik dan membawa beban hingga 45 kilogram. Robot akan memiliki tinggi 6 kaki dan berat 125 pon.
Apa yang dilihat di atas panggung adalah prototipe awal yang berjalan tanpa bantuan. Tapi pergerakkannya lamban. Jadi pada tahap ini, sangat naif untuk menganggap robot humanoid Optimus berada pada tahap akhir perkembangannya.
Itu sebabnya, Musk mencoba membuat beralasan, bahwa robotnya belum cukup siap untuk berjalan. “Tapi saya pikir kita akan berjalan dalam beberapa pekan. Kami ingin menunjukkan kepada Anda robot yang sebenarnya sangat dekat dengan apa yang akan diproduksi,” tambahnya.
“Tujuan kami adalah membuat robot humanoid yang berguna secepat mungkin,” kata Musk. “Dan kami juga mendesainnya menggunakan disiplin (ilmu) yang sama dengan mendesain mobil, yaitu… untuk membuat robot dengan volume tinggi berbiaya rendah dengan keandalan yang lebih tinggi.”
Laman Engadget menulis, Musk berpikir ketika robot siap untuk diproduksi massal, maka harganya di bawah Rp306 juta. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"