KONTEKS.CO.ID – AI ganti pekerjaan manusia. CEO IBM Arvind Krishna baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan berencana mengganti sekitar 7.800 pekerjaan dengan sistem kecerdasan buatan (AI).
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya IBM untuk merampingkan operasinya dan meningkatkan efisiensi. Kebijakan itu sekaligus menimbulkan kekhawatiran tentang dampak otomatisasi pada tenaga kerja.
Dampak Keputusan IBM
Laman Open AI Master mengutarakan, pengumuman Krishna menandai salah satu pernyataan terkuat dari perusahaan teknologi besar terkait potensi dampak tenaga kerja AI. Langkah ini tidak mengherankan, mengingat meningkatnya adopsi otomatisasi oleh bisnis lintas industri.
Ya, AI ganti pekerjaan manusia sudah menjadi kenyataan.
Namun, ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi pekerja untuk beradaptasi dengan lanskap pekerjaan yang berubah.
Pengurangan tenaga kerja akan datang dari tidak mengganti peran saat karyawan pergi. Pada bulan Januari, IBM mengumumkan akan memangkas 3.800 pekerjaan, atau hanya di bawah setengah dari 7.800 peran yang sekarang akan dilakukan oleh AI.
Perusahaan memperkirakan bahwa hingga 30% peran non-pelanggan dapat digantikan oleh otomatisasi dalam lima tahun ke depan.
AI diketahui berpotensi menggantikan sekitar 300 juta pekerjaan di seluruh dunia. Tapi posisi baru juga akan muncul, membuat dampak bersih pada penciptaan lapangan kerja sulit untuk dinilai. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"