KONTEKS.CO.ID — Dalam era digital seperti sekarang ini, orang dapat mengakses banyak informasi dan layanan dengan mudah melalui internet.
Namun, sayangnya, ada saja orang yang tidak bertanggung jawab akan memanfaatkan kemudahan ini untuk mencari keuntungan dengan cara yang merugikan.
Itulah scammer, seseorang yang melakukan penipuan dengan memanfaatkan kepercayaan calon korban lalu mengambil uang atau informasi pribadi mereka secara ilegal melalui internet tau media lainnya.
Mereka sering mengatasnamakan perusahaan atau individu kenalan korban dan membuat tawaran yang terlihat sah untuk mengelabuinya.
Scammer biasanya menargetkan individu yang tidak waspada dan membutuhkan uang atau informasi pribadi.
Cara Kerja Scammer
Scammer bekerja secara tidak jujur dengan memanfaatkan kepercayaan dan kebutuhan orang akan keuntungan finansial yang besar dan instan. Beberapa cara yang sering mereka gunakan adalah sebagai berikut:
- Phishing atau mengelabui orang untuk memberikan informasi keuangan pribadinya dengan memalsukan identitas yang terlihat legitimate.
- Ponzi scheme atau penipuan berkedok investasi yang terlihat menguntungkan dengan meminta uang dari seseorang, tetapi sebenarnya tidak ada.
- Menjual produk palsu sebagai produk asli untuk menghasilkan keuntungan yang besar dengan memanfaatkan kepercayaan orang.
- Penipuan yang mengatakan bahwa seseorang memenangkan hadiah nominal besar tapi meminta uang untuk biaya pengiriman hadiah atau jaminan lainnya.
- Mengirimkan cek palsu lalu meminta si penerima untuk mengembalikan sebagian uang dari cek tersebut sebelum mereka mengetahui bahwa cek tersebut palsu.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari scammer yang perlu kamu ketahui agar dapat menghindari penipuan online.
Pertama, tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan seperti keuntungan finansial atau hadiah yang terlalu besar untuk menarik perhatian orang.
Kedua, Scammer sering membuat orang merasa terburu-buru untuk membuat keputusan dengan menggunakan tekanan waktu.
Ketiga, mereka sering meminta informasi pribadi seperti nomor, kartu kredit, nomor rekening bank, atau informasi login untuk mencuri uang atau identitas seseorang.
Keempat, penipu ini sering menggunakan identitas palsu atau tidak jelas untuk melakukan penipuan. Selanjutnya, sering membuat situs web palsu yang terlihat seperti situs web yang legitimate untuk mengelabui orang.
Biasanya mereka menghindari kontak secara pribadi, melainkan hanya berkomunikasi via telepon atau email. Terakhir, mereka tidak mampu memberikan informasi yang jelas atau tidak bisa menjawab pertanyaan secara rinci.
Ingatlah bahwa scammer dapat menjadi sangat cerdas dan berbakat dalam memanipulasi orang. Oleh karena itu, selalu berhati-hati dan jangan terlalu mudah terperdaya oleh tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Pastikan untuk memeriksa kredibilitas dari orang atau situs web tersebut sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan transaksi finansial online.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"