KONTEKS.CO.ID – ChatGPT untuk hoax. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengkhawatirkan perkembangan Artificial Intelligence (AI) semisal ChatGPT bisa menyuburkan hoax atau kabar bohong.
AI mampu mengambil alih banyak pekerjaan manusia. Kemampuan lainnya adalah, bisa meniru suara manusia. Ini yang membuat kekhawatiran kemampuan ChatGPT untuk hoax.
Kemampuan-kemampuan AI inilah yang dikhawatirkan dapat mempermudah distribusi hoax, khususnya di tahun politik.
Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, telah memprediksi potensi penyebaran hoax memanfaatkan kecerdasan buatan ini. Karena itu, pihaknya mempunyai topik khusus pengkajian transformasi digital.
Hasilnya, lanjut Andi, telah diserahkan ke Presiden Jokowi. “Kajian tentang arsitektur transformasi digital mulai dari doktrin, kebijakan, program, alokasi anggaran, sumber daya manusia, adopsi teknologi, telah kami selesaikan. Ini telah kami berikan ke Presiden,” kata Andi di Gedung Lemhannas, Jakarta, Selasa 23 Mei 2023.
Dia menjelaskan, pada kajian yang diserahkan ada prediksi bagaimana teknologi digital seperti AI itu akan menguat. Merujuk hasilnya, Lemhanas menawarkan sejumlah jalan keluar kepada Presiden Joko Widodo guna mengantisipasi distribusi berita bohong dengan AI.
Misalnya, mendorong peradaban digital nasional. “Harus diimbangi literasi digital yang lebih tinggi,” sarannya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"