KONTEKS.CO.ID – Intel membuat teknologi lebih mudah diakses oleh orang-orang dengan gangguan pendengaran.
Teknologi semakin sentral untuk setiap aspek keberadaan manusia. Ini memiliki potensi untuk membuka kemungkinan baru yang kuat, seperti membantu orang mendengar apa yang tidak dapat mereka dengar sendiri.
Lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan pendengaran. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan pada 2050 jumlah tersebut akan meningkat menjadi lebih dari 2,5 miliar orang.
Teknologi merupakan bagian integral untuk membantu penyandang disabilitas hidup mandiri dan berpartisipasi penuh dalam semua aspek kehidupan. Di dalam Intel, ada gerakan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi orang dengan gangguan pendengaran dari berbagai sudut.
Beberapa proyek sedang berlangsung di Intel untuk meningkatkan akses ke perangkat bantu dan meningkatkan integrasinya dengan teknologi lain.
Meningkatkan Akses ke Alat Bantu Dengar
Aksesibilitas dimulai dengan akses, dan di sebagian besar dunia, akses ke alat bantu dengar sangatlah mahal.
Bekerja sama dengan Intel dan Accenture, 3DP4ME menggunakan pencetakan 3D untuk menghadirkan teknologi pendukung bagi orang-orang di negara berkembang. 3DP4ME, mitra Intel RISE Technology Initiative, saat ini sedang menguji coba proyeknya di Yordania, memindai telinga anak-anak dan mencetak alat bantu dengar yang disesuaikan untuk mereka.
Penerapan pencetakan 3D meningkatkan akses ke alat bantu dengar karena lebih cepat dan lebih murah daripada metode pembuatan tradisional.
“Pekerjaan sebelumnya untuk memberikan alat bantu dengar kepada anak-anak termasuk membuat cetakan telinga khusus dengan tangan. Itu adalah kerajinan yang padat karya, dan Anda hanya bisa membuat empat atau lima alat bantu dengar sehari,” kata Jason Szolomayer, pendiri 3DP4ME, disitat Japan Today, Rabu 24 Mei 2023.
“Ada waktu tunggu yang lama, bahkan setelah anak-anak diuji. Menggunakan pencetakan 3D memungkinkan kami meningkatkan layanan yang kami berikan kepada keluarga dan anak-anak yang membutuhkan alat bantu dengar,” tambahnya.
Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan ini untuk menjangkau ribuan orang yang membutuhkan –dan, pada akhirnya, mendemokratisasi solusi pendengaran di seluruh dunia.
CEO Intel Pat Gelsinger, yang menggunakan alat bantu dengar, juga berupaya mendorong kesadaran akan pentingnya teknologi yang mudah diakses.
Konektivitas Alat Bantu Dengar ke Komputer
Karena semakin banyak orang menggunakan komputer untuk pekerjaan, sekolah, dan aktivitas sosial, teknologi bantuan harus berintegrasi mulus dengan PC.
Bekerja sama dengan vendor alat bantu dengar terkemuka, Intel bekerja untuk meningkatkan pengalaman pengguna saat menyambungkan alat bantu dengar ke laptop. Dengan bantuan karyawan yang memiliki gangguan pendengaran, tim di Intel’s Client Computing Group (CCG) bekerja untuk menggunakan Bluetooth LE Audio untuk mengaktifkan koneksi langsung antara alat bantu dengar terverifikasi
“Direkayasa untuk Intel® Evo™” dan PC Intel Evo, dan untuk menutup kesenjangan kompatibilitas yang saat ini membatasi kemampuan orang untuk menggunakan alat bantu dengar di komputer mereka,” tuturnya.
Pengalaman saat ini bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis komputer dan jenis alat bantu dengar, dan memerlukan perangkat perantara seperti dongle atau kotak khusus.
Individu yang menggunakan alat bantu dengar biasanya harus mengikuti rapat di beberapa perangkat, menggunakan teks layar untuk presentasi yang berjalan di layar terpisah, dan memakai headset selain alat bantu dengar mereka. Intel berharap kolaborasi ini akan membantu meningkatkan proses ini dan menciptakan koneksi nirkabel antara alat bantu dengar dan PC.
Memberikan Pengalaman Audio yang Lebih Jelas
Proyek Aksesibilitas CCG Intel mencakup beberapa inisiatif yang melampaui penyelesaian masalah kompatibilitas alat bantu dengar. All Ears adalah platform kecerdasan buatan sadar lingkungan yang bertindak sebagai asisten alat bantu dengar Bluetooth LE.
Bekerja di lingkungan bersama atau bising dapat menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas pendengaran. Teknologi ini mengenali suara-suara penting yang diperhatikan pengguna dan menawarkan pemberitahuan visual di layar mereka untuk suara-suara yang terjadi di lingkungan mereka, seperti ketukan di pintu atau orang tertentu yang memanggil namanya.
Ini memungkinkan pengguna untuk fokus pada apa yang terjadi di PC mereka sambil tetap terhubung dengan suara ambien yang relevan di dalam ruangan.
Upaya teknologi yang mudah diakses ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Intel terhadap inklusivitas. Para pemimpin Intel percaya teknologi asistif dan aksesibilitas mendorong inovasi dan mereka akan terus bekerja untuk menciptakan teknologi yang mengubah dunia guna meningkatkan kehidupan setiap orang di planet ini. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"