KONTEKS.CO.ID – Phishing pencurian uang hantui para pengguna perangkat mobile. Serangan ini menargetkan pengguna transaksi keuangan digital.
Transaksi keuangan digital secara luas dianggap sebagai salah satu metode pembayaran paling nyaman dan aman. Sekalifus cara efektif untuk mengawasi rekening bank Anda. Namun dibalik itu ada potensi phishing pencurian uang.
Teknologi digital memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan transaksi keuangan dari rumah nasabah, tanpa perlu mengunjungi bank.
Kenyamanan, aksesibilitas mudah, dan seberapa cepat melakukan transaksi digital menjadikannya pilihan terbaik bagi jutaan orang di seluruh dunia menggunakan transaksi elektronik.
Otomatis, perbankan digital atau teknologi keuangan banyak digunakan di seluruh dunia. Karena popularitasnya, fitur ini dengan mudah menjadi sasaran banyak penipu internet dan bentuk serangan phishing lainnya.
Perusahaan dukungan TI AAG-IT melaporkan, sekitar 3,4 miliar email phishing dikirim setiap hari oleh penjahat siber.
Apa itu Serangan Phishing Pencurian Uang?
Serangan phishing adalah bentuk serangan yang melibatkan penipuan pengguna untuk memberikan informasi pribadi.
Biasanya, tulis Giz China, penyerang phishing menampilkan diri mereka sebagai perusahaan asli agar terlihat tidak terlalu mencurigakan.
Serangan phishing sebagian besar datang dalam berbagai bentuk. Mereka mungkin datang dalam bentuk pesan teks atau email.
Serangan phishing sering kali berbentuk email, yang dapat dengan mudah dipalsukan agar terlihat sah bagi korbannya. Penyerang dapat mencap email agar terlihat lebih sah daripada pesan teks.
Serangan phishing kebanyakan memiliki satu tujuan, yaitu mencuri uang Anda. Mereka juga dapat mendistribusikan malware yang akan menargetkan uang korbannya di penghujung hari.
Karena bukan aplikasi, maka serangan ini memiliki potensi dirasakan oleh pengguna iPhone, ponsel Android, serta surat elektronik seperti Gmail. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"