KONTEKS.CO.ID – Ada anggapan umum bahwa perangkat penyadap bermerek Pegasus buatan Israel adalah momok menakutkan bagi demokrasi. Sebab di berbagai negara, alat sadap ini kerap digunakan untuk membungkam jurnalis dan atau lawan politik.
Pangeran MBS, putra mahkota Arab Saudi, disinyalir pernah menggunakan penyadap Pegasus buatan Israel dalam upayanya membungkam jurnalis Jamal Khashoggi di 2018.
Tubuh kolumnis Washington Post News tersebut ditemukan terpotong-potong. Operasi sadis di Istanbul, Turki, itu berjalan mulus karena korban terlacak melalui Pegasus yang ditanamkan di smartphone Khashoggi dan istrinya, yakni Hanan Elatr.
Tahun 2017, giliran Pemerintah Meksiko yang menggunakan jasa penyadap ini.
Laporan peneliti Citizen Lab, lembaga yang melakukan kajian penelitian berbasis di Toronto, menyebut, aparat dan pemerintah Meksiko menggunakan jasa penyadap Pegasus buatan Israel.
Pegasus meretas akun para pendukung pajak soda. Peretasan dilakukan sebagai kampanye untuk melawan gerakan oposisi politik dan jurnalis.
Penyadap Pegasus Buatan Israel Masuk Asia
Belakangan alat sadap “manjur” itu beroperasi ke daratan Asia. Pakar keamanan dunia maya India, Anand V mengatakan, pemeriksaan forensik atas data yang ditemukan dari perangkat dua jurnalis India—Siddharth Varadarajan dan Sushant Singh—telah mengungkap jejak Pegasus.
Laman National Herald, Senin 12 Juni 2023, menyebutkan, Mahkamah Agung menunjuk komite teknis untuk menyelidiki penggunaan spyware Pegasus oleh Pemerintah India.
Sementara di Asia Tenggara, hasil pelacakan Citizen Lab menyebutkan, perangkat sadap itu digunakan dalam operasi “memberantas” aktivis, warga sipil, dan pekerja pers prodemokrasi di Negeri Gajah Putih, Thailand.
Peretasan digunakan guna menghadapi demonstran di sana. Dalam periode 2020-2021 ada 30 korban terinfiltrasi Pegasus.
“Ditemukan serangan di perangkat iPhone. Tidak kasat mata jika (perangkat) seorang terinfeksi Pegasus,” ujar peneliti Citizen Lab, Irene Poetranto kepada IndonesiaLeaks, belum lama ini.
Impor ke Indonesia
Namun, beberapa badan atau lembaga penegak hukum di Indonsia diduga mengimpor perangkat zero click tersebut. Meskipun harganya tembus ratusan miliar rupiah, pengadaannya tetap terealisasi dengan model transaksi di bawah tangan.
Melansir sejumlah pemberitaan, sinyal kedatangan penyadap Pegasus Israel di Indonesia ditandai masuknya dua alat milik Q Cyber Technologie Sarl.
Perangkat datang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 15 Desember 2020. Keduanya diberi label Cisco Reuters serta Dell Server berkode HS 8471.50.
Untuk diketahui, Q Cyber Technologie adalah induk usaha dari NSO Group. Yakni, perusahaan Israel yang memproduksi Pegasus.
Dari dokumen yang diperoleh IndonesiaLeaks, alat itu dipesan oleh PT Mandala Wangi Kreasindo. Perangkat penyadap itu sebelumnya dikirim dari Jepang lalu transit di Inggris.
Ketika masuk Indonesia, Bea Cukai kemudian mencurigainya.
Kemudian keduanya dikategorikan zona merah setelah melalui pemeriksaan. Ini artinya, harus dibuka dan diperiksa sebelum dikirimkan ke pemilik barang.
Dua petugas Bea Cukai yang memeriksa perangkat mengatakan, alat itu berwujud alat pendukung komputer serta internet. Mereka tidak mengetahui perusahaan yang mengimpor akan memanfaatkan alat itu untuk kepentingan apa.
Yang jelas, setelah perangkat dibuka, petugas Bea Cukai kembali mengemas alat ini dan membiarkannya sampai ke alamat penerima.
Ketika dikonfirmasi IndonesiaLeaks, aparat Bea Cukai yang identitasnya tak mau diungkap mengamini adanya barang milik Q Cyber Technologies telah datang ke Indonesia.
Sayangnya petugas Bea Cukai tak mau memberikan banyak informasi. Hanya mengungkap catatan barang masuk berkode UKHI 1212635 dengan jadwal tiba pada 1 Desember 2020.
Perangkat datang dari Bandara Heathrow, London. Nama pengirimnya Q Cyber Technologies Sarl dengan lokasi di 6B, 2 RUA Edward Steichen UAT LU28460471 L-2540 Luxembourg. Untuk uraian barang, disebut sebagai elektronik berjumlah satu koli (40 kg).
“Penerima barang adalah PT Mandala Wangi Kreasindo,” ungkap petugas Bea Cukai kepada IndonesiaLeaks, pada Maret 2023.
Berdasarkan penelusuran Konteks.co.id, PT Mandala Wangi Kreasindo adalah perusahaan solusi keamanan siber.
Perusahaan beralamat di Pacific Place Mall, lantai dua, Unit 2-77, di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta.
“24/7 Cybersecurity Operation Center. Dengan tim profesional kami dalam solusi dunia maya, kami menjamin Pusat Operasi Keamanan Dunia Maya 24/7 untuk sistem Anda,” tulis perusahaan di situs resminya yang aktif sejak 2020.
Terkait informasi ini, Konteks telah mengajukan konfirmasi kepada perusahaan itu melalui kanal-kanal yang disediakan di website resminya. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban apapun dari perusahaan tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"