KONTEKS.CO.ID – Bluesky, aplikasi pesaing Twitter mengaku mendapat berkah ketika Elon Musk membatasi jumlah posting yang dapat dibaca pengguna per hari.
Aplikasi Bluesky mengalami lalu lintas atau trafik rekor tertinggi pada hari Sabtu lalu. Bertepatan ketika Musk melakukan pembatasan tweet.
Musk mengubah batasan beberapa kali pada hari Sabtu, pada satu titik mengumumkan bahwa akun terverifikasi dapat melihat 10.000 posting sehari.
Sementara akun yang tidak diverifikasi dapat melihat 1.000 dan akun baru yang tidak diverifikasi hanya bisa melihat 500 tweet.
Pengguna melaporkan melihat pesan kesalahan “Batas nilai terlampaui” ketika mereka telah melihat jumlah posting yang diberikan.
Akibatnya, orang-orang beralih ke Bluesky, situs media sosial berbasis teks yang baru muncul yang didukung oleh co-founder Twitter, Jack Dorsey.
Bluesky masih dalam fase beta khusus undangan, dan perusahaan mengatakan dalam sebuah posting, Selasa 4 Juli 2023, bahwa sistemnya mengalami beberapa kali down akibat dari rekor trafik tinggi.
Platform juga harus menghentikan sementara pendaftaran untuk mengatasi masalah kinerja. Bluesky pun baru bisa melanjutkan pendaftaran pada Minggu malam.
Twitter menjawab permintaan komentar CNBC dengan respons otomatis. Bluesky tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kelahiran Bluesky
Bluesky awalnya diinkubasi di Twitter pada tahun 2019 ketika Dorsey masih menjadi CEO. Aplikasi ini berjalan pada teknologi jaringan terdesentralisasi yang disebut Protokol AT, yang secara teori dapat menggerakkan aplikasi sosial di masa depan, memungkinkan orang mempertahankan identitas mereka di berbagai platform.
Pada Februari 2022, anggota proyek Bluesky mendirikan Bluesky Public Benefit LLC, dengan Jay Graber sebagai CEO dan Dorsey sebagai salah satu anggota dewan pendiri.
Perusahaan mengumumkan di Twitter pada April 2022 bahwa mereka menerima dana USD13 juta (Rp196 miliar) untuk memastikan mereka memiliki kebebasan dan kemandirian untuk memulai R&D.
Pada akhir April tahun ini, mereka mencapai raihan lebih dari 50.000 pengguna, menurut situs web-nya.
Aplikasi ini bukan satu-satunya pesaing Twitter yang baru muncul. Aplikasi perpesanan terdesentralisasi Mastodon juga menarik minat yang signifikan pada bulan November, dan ada juga raksasa media sosial Meta. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"