KONTEKS.CO.ID – Gejala anthrax sudah membunuh seorang warga DIY. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit milik sapi.
Ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis.
Meskipun kasus anthrax pada manusia jarang terjadi, penyakit ini dapat berpotensi fatal dan memerlukan perhatian medis segera.
Tulisa ini akan mengungkap gejala-gejala anthrax, jenis-jenis, penyebab, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahannya.
Jenis-jenis Anthrax
Cutaneous Anthrax (Anthrax Kulit)
Jenis anthrax yang paling umum. Infeksi terjadi ketika spora Bacillus anthracis masuk ke dalam luka, menghasilkan lesi kulit yang terlihat seperti bisul.
Gejalanya meliputi lesi berwarna hitam, pembengkakan, gatal, dan terbakar.
Inhalational Anthrax (Anthrax Inhalasi)
Jenis anthrax yang paling serius dan langka terjadi. Infeksi terjadi melalui inhalasi spora Bacillus anthracis yang masuk ke dalam paru-paru.
Gejalanya pada awalnya mirip dengan flu, termasuk demam, batuk, sakit kepala, dan kelelahan. Kemudian, gejala-gejala yang lebih serius berkembang, seperti sesak napas, dada terasa nyeri, dan syok.
Gastrointestinal Anthrax (Anthrax Gastrointestinal)
Jenis anthrax yang jarang terjadi dan biasanya terkait dengan konsumsi daging yang terkontaminasi spora Bacillus anthracis.
Gejalanya meliputi demam, mual, muntah darah, diare berdarah, dan perut kembung.
Injectional Anthrax (Anthrax Injeksi)
Jenis anthrax yang sangat langka dan terjadi akibat penggunaan narkotika yang terkontaminasi spora Bacillus anthracis.
Gejalanya meliputi pembengkakan, nyeri pada area injeksi, dan lesi kulit.
Penyebab Anthrax
Bacillus anthracis, bakteri yang menyebabkan anthrax, dapat hidup dalam bentuk spora yang tahan lama di tanah atau bahan organik yang terkontaminasi.
Infeksi pada manusia biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan spora ini, seperti melalui luka terbuka, inhalasi, atau konsumsi daging yang terinfeksi.
Gejala Anthrax
Gejala anthrax bervariasi tergantung pada jenis infeksinya. Gejala cutaneous anthrax meliputi lesi kulit yang khas, sedangkan inhalational anthrax dapat menimbulkan gejala pernapasan yang serius.
Gejala gastrointestinal anthrax meliputi gangguan pencernaan, sementara injectional anthrax ditandai oleh lesi dan pembengkakan pada area injeksi.
Pengobatan Anthrax
Pengobatan anthrax melibatkan pemberian antibiotik yang tepat, seperti ciprofloxacin, doxycycline, atau penicillin, sesuai dengan anjuran dokter.
Pengobatan inibiasanya diberikan secara oral atau intravena, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Selain itu, perawatan medis tambahan seperti pemberian obat pereda gejala dan dukungan pernapasan mungkin diperlukan tergantung pada jenis anthrax dan gejalanya.
Pencegahan Anthrax
Langkah-langkah pencegahan anthrax meliputi:
Vaksinasi: Vaksin anthrax tersedia untuk pekerja yang berisiko tinggi, seperti personel militer atau laboratorium yang bekerja dengan spora Bacillus anthracis.
Pengendalian Hewan Ternak: Pada hewan ternak, vaksinasi dan tindakan pengendalian yang baik dapat membantu mencegah penyebaran anthrax.
Perlindungan diri: Orang yang berisiko tinggi terpapar spora Bacillus anthracis, seperti petugas laboratorium atau pekerja di industri kulit, harus menggunakan perlengkapan pelindung diri yang sesuai.
Pengolahan dan Pemeriksaan Daging: Penting untuk memastikan bahwa daging yang dikonsumsi sudah melalui pengolahan dan pemeriksaan yang tepat untuk mencegah kontaminasi oleh spora Bacillus anthracis.
Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan dan mendisinfeksi area yang terkontaminasi, juga dapat membantu mencegah penyebaran anthrax. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"