KONTEKS.CO.ID – Kronologi rekening Silvia Yap terkurang habis oleh pelaku serangan siber bermodus tautan undangan pernikahan. Tabungan Rp1,4 miliar di bank BUMN terkuras menyisakan hanya Rp2 juta.
Melalui kuasa hukumnya, Hilmy F Ali, diungkap kronologi rekening Silvia Yap habis dicuri penjahat siber.
Peristiwa ini diawali saat kliennya mendapatkan pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal pada Rabu 24 Mei 2023. Nomor ini menyertakan file berformat Android Package Kit (.apk) dalam pesannya.
File berukuran 5 MB ditulis “Undangan Pernikahan” dalam font tulisan bercetak tebal. Lalu Silvia Yap mengklik pesan ini dan memunculkan gambar undangan seperti brosur iklan.
Merasa janggal dengan pesan tersebut, lanjut dia, korban langsung memblokir nomor si pengirim pesan.
Kemudian di hari yang sama, sekitar pukul 21.00 WIB, klinenya menerima notifikasi SMS atau email yang menginformasikan adanya upaya tindakan akses ilegal ke email-nya.
Lalu Silvia Yap mentransfer data ke HP yang lain menggunakan Smartswitch. Sekaligus mengganti password email.
“Akhir Mei, klien kami menerima undangan pernikahan digital. Undangan tersebut di klik di-close. Di handphone-nya ada beberapa aplikasi mobile banking. Ada beberapa bank, kurang lebih 6 mobile banking,” ucap Hilmy F Ali, dilansir, Kamis 6 Juni 2023.
Tapi anehnya, ungkap dia, hanya mobile banking bank BUMN yang dibobol. Kliennya langsung mengecek saldo rekeningnya. “Semula ada dalam rekening bank BUMN tersebut, itu berkurang sampai Rp1,4 miliar,” tambahnya.
Notifikasi Kronologi Rekening Silvia Yap Dikuras
Pada Rabu 25 Mei 2023, pukul 21.00 WIB ada notifikasi dari email yang menginformasikan ada tindakan transfer dana dari dua nomor rekening bank BUMN milik korban ke tiga nomor rekening tak dikenal.
BACA JUGA: Uang Nasabah Mendadak Lenyap Ratusan Juta, Bank BRI Tulungagung Ogah Ganti Rugi
Di samping itu, ada juga transaksi aneh tak dikenal via m-Banking layanan perbankan, sejumlah transfer dana ke QRIS, dan beberapa dana ke pulsa ke sebuah nomor ponsel tak dikenal.
Total jumlah transaksi yang tidak lakukan oleh korban dari rekeningnya mencapai Rp1,4 miliar.
Uang tersebut habis tersedor melalui belasan transaksi sejak pukul 22.00 hingga 03.00 WIB. Transaksi ini tak diketahui oleh korban.
Saat diperiksa jumlah total tabungannya kini hanya sekitar Rp2 juta. “Uang keluar melalui mobil banking bang BUMN, transfer pindah ke rekening bank lain. Ada juga yang melalui top up, pulsa senilai Rp40 juta. Keesokan paginya sudah diblokir, namun sudah terkuras dan tersisa Rp2 jutaan,” ungkap Hilmy.
Dia menambahkan, meskipun ada transaksi dengan nominal hingga miliaran rupiah, dari pihak perbankan tidak memberikan pemberitahuan kepada kliennya.
Padahal, ungkap dia, sejak awal korban tidak pernah mengunduh dan menginstal aplikasi layanan bank pelat merah itu dalam ponsel miliknya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"