KONTEKS.CO.ID – CEO Meta, Mark Zuckerberg mengisyaratkan Apple sebagai pesaing utama Meta dalam realitas virtual dan augmented yang disebutnya “metaverse”. Hal itu disampaikannya seusai merilis Meta Quest Pro.
Zuckerberg mengatakan, pesaingnya Apple -tanpa menyebut nama- berfokus pada membangun kontrol ketat atas platform VR yang akan mengunci konsumen ke dalam sistem operasi tertentu.
“Di setiap generasi komputasi, ada ekosistem terbuka dan ekosistem tertutup, ada Windows dan Mac, lalu Android dan iOS,” kata Zuckerberg. “Ekosistem tertutup fokus pada kontrol dan integrasi yang ketat untuk menciptakan pengalaman unik dan mengunci. Meskipun sebagian besar nilai itu akhirnya mengalir ke platform seiring waktu.”
Pernyataan Zuckerberg mencerminkan keluhan Facebook terhadap cara Apple mengelola App Store untuk iPhone dan iPad. Satu-satunya cara untuk menginstal aplikasi di iPhone Apple adalah melalui App Store, memaksa perusahaan seperti Facebook untuk mengirimkan perangkat lunaknya untuk disetujui departemen Tinjauan Aplikasi Apple. Lalu mengambil antara 15-30% dari semua penjualan digital.
Facebook telah menentang pembatasan ini di masa lalu. Zuckerberg menuduh Apple mencegah Facebook menambahkan fitur ke aplikasinya.
Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta tahun lalu, dan perusahaan yang lebih besar sekarang berfokus pada realitas virtual dan dunia virtual yang dihasilkan komputer, yang dikenal sebagai “metaverse”. Perusahaan telah memperingatkan bahwa perlu waktu hingga 2030-an sebelum metaverse mulai menghasilkan pendapatan yang signifikan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"