KONTEKS.CO.ID – Batu meteorit Edmore selama puluhan tahun jadi ganjalan pintu di sebuah peternakan di Edmore, Michigan, AS. Padahal nilainya miliaran rupiah.
Salah satu meteorit terbesar yang pernah tercatat di Michigan tidak pernah menjadi perhatian para ahli sampai 80 tahun lebih pascapenemuannya.
Oleh perternak, batu meteorit Edmore seberat seberat 10 kg ini berfungsi sebagai ganjalan pintu. Batu luar angkasa itu tergeletak selama beberapa dekade sebelum diakui oleh komunitas ilmiah sebagai baru langka.
“Saya langsung tahu bahwa ini adalah sesuatu yang istimewa,” ungkap Mona Sirbescu, ahli geologi di Central Michigan University (CMU), setelah menyelidiki objek tersebut, pada 2018.
“Ini spesimen paling berharga yang pernah saya pegang dalam hidup saya, secara moneter dan ilmiah,” katanya mengutip Science Alert, Jumat 18 Agustus 2023.
Peternak itu adalah David Mazurek, seorang pria dari Grand Rapids, Michigan. Dia telah bertanya kepada Sirbescu apakah pakar geologi dapat memeriksa batu yang miliknya adalah meteorit.
Mazurek mengaku sudah memilikinya 30 tahun terakhir.
Bagi Sirbescu, ini adalah permintaan rutin sepanjang kariernya. Namun biasanya tanpa hasil yang menggembirakan.
“Selama 18 tahun, jawabannya pasti ‘tidak’ …, bukan meteorit,” katanya dalam sebuah pernyataan saat itu.
Namun pada kesempatan kali ini, jawabannya berbeda. Bukan hanya ini memang batu luar angkasa, tapi juga spektakuler.
Penjelasan Ilmiah Batu Meteorit Edmore
Objek yang dijuluki meteorit Edmore ini adalah meteorit besi-nikel besar dengan jumlah nikel yang cukup banyak, yaitu sekitar 12%.
Bagaimana meteorit itu menjadi milik Mazurek adalah sebuah cerita tersendiri.
Menurut Sirbescu, ketika Mazurek membeli sebuah peternakan di Edmore, Michigan pada 1988, dia diantar berkeliling properti oleh pemilik sebelumnya. Lalu melihat sebuah batu besar yang tampak aneh digunakan untuk menopang pintu gudang.
Ketika Mazurek bertanya kepada pemilik lama tentang batu itu, dia mengatakan bahwa ganjalan pintu itu sebenarnya meteorit.
Pemilik peternakan lama menceritakan, pada 1930-an dia dan ayahnya telah melihat meteorit itu jatuh pada malam hari ke properti mereka. Saat itu suaranya sangat keras ketika menabrak ke tanah.
Keesokan paginya, mereka menemukan kawah yang ditinggalkan oleh benda tersebut. Kemudian menggali dan menemukan meteorit tersebut. “Masih hangat,” kata mereka.
Bagian paling gilanya, pria itu memberi tahu Mazurek bahwa, karena meteorit itu adalah bagian dari properti, maka sekarang baru itu menjadi miliknya.
Maka Mazurek menyimpan batu luar angkasa itu selama 30 tahun, dan terus menggunakannya sebagai palang pintu. Kecuali saat anak-anaknya membawa batu itu ke sekolah untuk pertunjukan dan cerita.
Akhirnya, dia memerhatikan orang-orang menghasilkan uang dari menemukan dan menjual potongan-potongan kecil meteorit. Jadi Mazurek berpikir dia harus mengevaluasi batu raksasanya.
“Apa yang biasanya terjadi dengan ini pada titik ini adalah bahwa meteorit dapat terjual dan tampil di museum. Atau bisa juga terjual kepada kolektor dan penjual yang ingin mendapat untung,” kata Sirbescu.
Pada akhirnya, Mazurek menjual meteoritnya ke Planetarium Abrams Michigan State University. Peternak beruntung itu menjanjikan 10% dari rejeki nomplok ke departemen ilmu bumi dan atmosfer CMU, tempat Sirbescu mengidentifikasi identitas asli batu tersebut.
Berapa harganya? Batu meteor itu terjual Rp1,1 miliar. Tak terlalu buruk untuk ganjalan pintu tua, bukan? ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"