KONTEKS.CO.ID – Apple Watch menyelamatkan nyawa penggunanya. Kali ini, nyawa pengembang IT asal Inggris, David Last, 54, yang berhasil diselamatkan.
Appe Watch itu sendiri adalah hadiah pemberian dari istrinya. Ketika mendapatkan Apple Watch, jam tangan pintar itu menunjukkan detak jantung hanya 30 detak per menit.
Menurut Independent, pembacaan ini bertahan pada lebih dari 3.000 tes. Untuk diketahui, rata-rata orang dewasa memiliki detak jantung istirahat di kisaran 60 bpm hingga 100 bpm. Apple Watch diasumsikan rusak dan siap mengabaikan pembacaan.
Istri David menyarankan agar dia segara menemui dokter umum. Dari dokter umum, Last diminta menemui ahli jantung.
Pada bulan Mei, dia menjalani MRI. Dia juga menjalani pemeriksaan EKG 48 jam untuk memantau detak jantungnya yang jelas tidak normal.
Dengan semua tes yang dilakukan, spesialis sangat membutuhkan untuk berbicara dengan Last. Tetapi yang bersangkutan menolak menjawab lima panggilan dari rumah sakit.
Namun, sesuatu diklik dan dia akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya dan perlu didiskusikan. David juga mencatat rumah sakit terdengar sangat panik di telepon. “Begitu saya sampai di sana, mereka sudah menyiapkan tempat tidur,” katanya dilansir Phone Arena, Sabtu (3/9/2022).
Selama tes EKG 48 jam, jantung Last berhenti 138 kali dalam interval 10 detik dan diagnosisnya buruk. Last menderita blok jantung tingkat tiga karena kotak persimpangan di jantungnya sudah aus.
Dia berisiko menderita kematian jantung mendadak. Akibatnya, dia menjalani operasi darurat bulan lalu untuk memasang alat pacu jantung. Setelah operasi, Last mengaku merasa lega dan memiliki lebih banyak energi.
Alat pacu jantung yang ditanamkan David akan dapat mendeteksi ritme abnormal yang memungkinkan kedua ventrikel jantung memompa darah secara sinkron. “Jika dia tidak membelikan saya Apple Watch untuk ulang tahun saya, saya tidak akan berada di sini. Saya akan selalu berterima kasih padanya untuk itu,” tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"