KONTEKS.CO.ID – Apa itu Blue Moon? Istilah ini mungkin terdengar seperti istilah yang mengacu pada warna langit malam.
Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya Blue Moon adalah fenomena astronomi yang menarik dan jarang sekali terjadi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa sebenarnya fenomena langit tersebut, mengapa bernama demikian. Dan mengapa fenomena ini begitu istimewa bagi para pecinta langit.
Apa Itu Blue Moon?
Fenomena astronomi ini terjadi ketika terjadi dua kali purnama dalam satu bulan kalender.
Secara khusus, fenomena terjadi ketika ada dua kali fase purnama dalam satu rentang waktu antara purnama ke purnama berikutnya. Ini biasanya mencakup sekitar 29,5 hari.
Fenomena ini menghasilkan purnama “ekstra” yang muncul dalam periode waktu yang lebih pendek dari biasanya.
Mengapa Kita Sebut “Blue” Moon?
Meskipun namanya “Blue Moon”, fenomena ini sebenarnya jarang terkait dengan perubahan warna Bulan.
Warna Bulan tetap sama seperti biasanya, yaitu cenderung keputihan atau kuning pucat. Tergantung pada kondisi atmosfer dan partikel di udara yang memantulkan cahaya Bulan.
Asal-usul nama memiliki akar dalam bahasa Inggris kuno dan tradisi populer. Dalam beberapa bahasa kuno, istilah “blue” digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang jarang atau tidak biasa.
Pada abad ke-16, ungkapan “once in a blue moon” mulai digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat jarang terjadi, seperti dua purnama dalam satu bulan.
Karena itu, Blue Moon mengacu pada fenomena yang jarang dan tidak biasa.
Keajaiban Langka dan Fenomena Budaya
Menurut perhitungan, fenomena yang sama terjadi rata-rata setiap 2-3 tahun sekali.
Karena kelangkaannya, fenomena ini telah menjadi bagian dari banyak kepercayaan dan budaya di berbagai masyarakat di seluruh dunia.
Beberapa budaya mengaitkannya dengan perubahan energi spiritual atau peluang istimewa.
Beragam tradisi spiritual menganggap momennya sebagai waktu yang baik untuk meditasi, refleksi, atau upacara spiritual.
Di sisi lain, dalam budaya modern, istilah inii telah kita gunakan dalam berbagai konteks, termasuk sastra, musik, dan film.
Bagaimana Melihatnya?
Melihatnya tidak memerlukan peralatan khusus. Anda hanya perlu melihat langit saat purnama terjadi.
Jika Anda ingin merasakan pengalaman yang lebih mendalam, Anda dapat mengamati langit dengan bantuan teropong atau kamera.
Meskipun fenomena ini jarang terjadi, namun tidak ada risiko kesehatan atau lingkungan yang terkait dengannya.
Jika Anda tertarik untuk mengamati langit dan mengalami keajaiban langka ini, pastikan untuk memeriksa kalender astronomi untuk mengetahui kapan Blue Moon berikutnya akan terjadi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"