KONTEKS.CO.ID – Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, modus penipuan online juga semakin beragam dan canggih.
Salah satu yang paling umum dan sering terjadi adalah phishing, di mana penipu mencoba memanfaatkan kelalaian pengguna internet untuk mencuri data pribadi mereka.
Modus ini sering kali menggiring korban untuk mengklik tautan berbahaya yang mengarahkan mereka ke situs palsu atau meminta mereka mengisi formulir yang mengungkapkan informasi pribadi.
Modus penipuan ini beragam dan terus berkembang, dan salah satu modusnya adalah penipuan yang berpura-pura menjadi akun resmi Meta (perusahaan yang mengoperasikan platform seperti Facebook dan Instagram) dan mengirimkan pesan langsung (DM) kepada calon korban.
1. Oknum Penipu yang Berpura-pura Menjadi Meta
Para penipu ini tidak segan-segan berpura-pura sebagai perwakilan Meta dan mengirimkan pesan DM kepada calon korban mereka.
Mereka sering menggunakan username yang mirip dengan Meta, seperti “Meta Newsroom,” “Live Asistances,” dan “Facebook Live Asistances.”
Untuk memberikan kesan yang lebih meyakinkan, mereka juga menggunakan foto profil yang mirip dengan logo Meta. Dengan cara ini, mereka mencoba membuat akun palsu mereka terlihat seperti akun resmi Meta.
2. Link Menuju Phishing
Oknum penipu ini kemudian mengirimkan pesan DM yang berisi klaim tentang adanya pelanggaran yang terkait dengan akun calon korban, sering kali dengan dalih pelanggaran hak cipta.
Pesan tersebut selanjutnya disertai dengan tautan yang sebenarnya mengarah ke situs phishing yang dirancang untuk mencuri kredensial dan data pribadi pengguna.
Tanpa berpikir panjang, calon korban mungkin akan mengklik tautan tersebut, dan akhirnya, data pribadi mereka akan jatuh ke tangan penipu.
3. Pentingnya Kewaspadaan
Penting bagi kita sebagai pengguna internet untuk selalu waspada ketika menerima pesan DM dari orang yang tidak dikenal, bahkan jika pesan tersebut mengklaim berasal dari akun Meta atau platform lainnya.
Sebenarnya, Meta tidak pernah mengirim pesan lewat DM untuk menghubungi penggunanya.
Biasanya, jika ada pelanggaran yang terkait dengan akun kita, notifikasi akan muncul langsung di tab. Pemberitahuan juga bisa melalui email yang terkait dengan akun kita.
“Sudah pasti ini scam. IG/FB tidakk pernah contact lewat DM,” ujar Pieter Lydian, Country Director Meta Indonesia.
Jadi, jika Anda menerima DM dari akun yang mengaku sebagai Meta langsung hapus demi menjaga keamanan Anda.
Yang tak kalah penting, jangan pernah mengklik tautan atau tautan apa pun dari akun yang tidak Anda kenal dengan baik. Keamanan data pribadi Anda adalah prioritas.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"