KONTEKS.CO.ID – Pemerintah AS tengah menyelidiki Huawei Mate 60 Pro, ponsel pintar China bertenaga chip canggih 5G.
Perangkat andalan baru Huawei tersebut mendapatkan prosesor 5G Kirin 9000s baru yang terbangun khusus untuk pabrikan China Huawei. Hal ini mengejutkan pakar industri.
Sebab mereka tidak memahami bagaimana pabrikan China bisa membuat chip semacam itu menyusul upaya besar-besaran AS membatasi China terhadap teknologinya.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, dalam konferensi pers di Gedung Putih mengatakan, Amerika memerlukan informasi lebih lanjut tentang karakter dan komposisinya. Ini untuk menentukan apakah pihak-pihak tersebut dapat mengabaikan pembatasan ekspor semikonduktor AS untuk membuat chip baru.
Pada 2019, tulis CNN, Kamis 7 September 2023, Washington melarang perusahaan-perusahaan AS menjual perangkat lunak dan peralatan ke Huawei.
Mereka juga membatasi pembuat chip internasional yang menggunakan teknologi buatan AS untuk bermitra dengan Huawei. Pemerintah mengutip kekhawatiran keamanan nasional, seperti potensi serangan siber atau mata-mata dari Pemerintah China.
Huawei Mate 60 Pro dan Kegembiraan China
Dimasukkannya chip 5G yang terbuat khusus akan menjadi tolok ukur utama bagi Huawei saat mereka bergulat dengan dampak pembatasan Amerika terhadap bisnis perangkatnya.
Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Saya pikir reaksi di China tampaknya merupakan kegembiraan massal. Karena Huawei terlihat sedang berjuang untuk kembali memasuki pasar ponsel pintar dengan silikon buatan China,” kata David McQueen, Direktur ABI Research kepada CNN.
Peluncuran tersebut juga menimbulkan pertanyaan bagaimana Huawei berhasil meluncurkan ponsel tersebut. Padahal mereka menghabiskan empat tahun terakhir di bawah pembatasan AS yang melarang akses ke teknologi 5G.
“Meskipun akses ke 5G untuk chipset adalah satu hal, saya tidak yakin bagaimana perusahaan berhasil menyediakan semua komponen lain yang ponsel pintar 5G perlukan, seperti power amp, sakelar, dan filter,” katanya.
Ketika Huawei meluncurkan smartphone Mate 60 Pro akhir bulan lalu, mereka tidak menyertakan banyak informasi mengenai chip tersebut di halaman produk situs webnya.
Mereka hanya mengatakan, ponsel menjanjikan pengalaman komunikasi yang lebih baik dan koneksi jaringan yang lebih stabil. Namun pekan lalu, perusahaan konsultan TechInsights melakukan perincian pada Mate 60 untuk melihat lebih dekat chip tersebut.
Ini merupakan prosesor 7-namometer yang milik Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) China.
SMIC, yang sebagian merupakan perusahaan BUMN China, termasuk dalam pembatasan ekspor yang ditetapkan oleh Pemerintah AS beberapa tahun lalu. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"