KONTEKS.CO.ID – Dalam dunia chatbot berbasis Large Language Model (LLM), kita telah mengenal dua pemain besar, yaitu ChatGPT dari OpenAI dan Bard dari Google. Namun, kini ada pemain baru yang ikut serta, yaitu Meta AI.
Pengumuman Meta AI dilakukan dalam keynote speech di konferensi tahunan Meta Connect pada Rabu, 27 September 2023.
Platform ini telah diluncurkan untuk Instagram, Facebook, dan WhatsApp, dan menjanjikan fitur-fitur canggih yang patut dicermati lebih lanjut.
1. Didukung oleh Llama 2
Meta AI didukung oleh Llama 2, sebuah Large Language Model open source yang dikembangkan oleh Meta sendiri. Sebelumnya, Llama 2 telah diperkenalkan oleh Meta pada bulan Juli 2023.
Keunggulan Meta AI tidak hanya sebatas obrolan teks, tetapi juga mampu menghasilkan gambar yang realistis berdasarkan perintah teks menggunakan Emu, yang merupakan generator gambar baru.
Meta telah melatih Emu dengan 1,1 miliar foto dan teks yang mencakup foto-foto dan caption yang dibagikan di Instagram dan Facebook.
Emu, yang merupakan singkatan dari “expressive media universe,” memiliki potensi besar dalam menciptakan konten visual yang menarik.
2. Tersedia Terbatas di Amerika Serikat
Untuk saat ini, Meta AI baru tersedia untuk sejumlah pengguna terbatas di Amerika Serikat. Chatbot ini dapat digunakan dalam obrolan grup dan dapat membantu dalam berbagai tugas, seperti perencanaan perjalanan.
Selain itu, Meta juga merencanakan untuk menghadirkan Meta AI di kacamata pintar yang akan dirilis pada bulan depan untuk pengguna AS.
Selain itu, Meta juga mengumumkan chatbot selebriti yang akan berperan dalam pengalaman pengguna, termasuk rapper Snoop Dogg sebagai “Dungeon Master” dengan keahlian dalam permainan video, Paris Hilton sebagai “Amber” detektif yang membantu memecahkan masalah, dan Kendall Jenner sebagai “Billie,” teman curhat.
3. Fitur Restyle dan Backdrop yang Menarik
Meta juga memperkenalkan fitur Restyle dan Backdrop, yang akan hadir di Instagram pada bulan Oktober.
Fitur Restyle memungkinkan pengguna untuk menyunting gambar dengan berbagai gaya visual, misalnya mengubah gambar menjadi tampilan monokrom dengan perintah sederhana.
Sementara itu, fitur Backdrop memungkinkan pengguna untuk mengganti latar belakang gambar dengan latar yang diinginkan.
Misalnya, dengan perintah “put me in Swiss mountains,” Meta AI akan mengubah latar belakang gambar sesuai keinginan pengguna.
Selain itu, Meta juga membenamkan fitur AI terbaru dalam WhatsApp yang memungkinkan pembuatan stiker dengan bantuan AI. Stiker tersebut dapat digunakan dalam percakapan di WhatsApp.
Meskipun Meta memperkenalkan berbagai fitur AI yang canggih, mereka tetap menegaskan bahwa pesan pribadi pengguna di WhatsApp tetap terlindungi oleh enkripsi end-to-end, sehingga tetap menjadi pesan pribadi yang aman dari pandangan pihak ketiga, termasuk Meta atau AI.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"