KONTEKS.CO.ID – Gejala keracunan sianida. Racun sianida dikenal mematikan korbannya dengan rentang waktu sangat cepat. Contohnya kopi sianida yang membunuh Wayan Mirna Salihin.
Karena itu keluhan akibat keracunan sianida dapat muncul dalam waktu sangat cepat. Gejalanya sendiri tergantung pada jumlah sianida yang terhirup atau tertelan oleh korbannya.
Jika terpapar dalam jumlah banyak, sianida dapat menyebabkan kerusakan sel, jaringan, dan organ, dalam waktu sangat cepat.
Menimbang dampaknya yang cepat, ada baiknya kita mengetahui gejala yang dapat terjadi akibat keracunan sianida.
Gejala Keracunan Sianida:
- Kejang
- Sulit bernapas
- Hilang kesadaran
- Tekanan darah rendah (hipotensi).
- Henti napas
- Denyut jantung lambat (bradikardia).
- Henti jantung
Keracunan sianida juga bisa menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kemerahan. Hal ini karena oksigen terperangkap di dalam darah dan tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
Pemeriksaan Keracunan Sianida
Melansir laman Kemenkes, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami pasien, aktivitas, pekerjaan, serta makanan dan minuman terakhir yang dikonsumsi pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Untuk memastikan apakah pasien mengalami keracunan sianida, dokter akan melakukan tes darah. Tujuannya adalah untuk mengukur kadar sianida, kadar oksigen, kadar laktat, kadar karbon monoksida, dan methemoglobin di dalam darah.
Penanganan Gejala
Perlu diketahui bahwa pengobatan akibat paparan racun sianida hanya bisa dilakukan oleh petugas medis.
Jika terjadi kebakaran atau kebocoran zat kimia yang mengandung sianida di tempat kerja, Anda dapat melakukan upaya pertolongan pertama untuk mencegah paparan sianida, yaitu :
- Segera keluar ruangan atau pergi dari lokasi agar Anda tidak menghirup udara yang sudah tercemar sianida.
- Saat menyelamatkan diri, tiaraplah sedekat mungkin dengan tanah dan lindungi saluran pernapasan bila Anda tidak bisa keluar dari area tersebut.
- Bila mata terasa panas dan pandangan kabur akibat kebakaran, aliri mata Anda dengan air selama 10-15 menit, serta cuci rambut dan tubuh Anda dengan air dan sabun selama 20 menit, kemudian bilas.
- Jangan meminum sesuatu dan jangan berusaha membuat diri Anda muntah jika tidak sengaja menelan sianida.
- Bila pakaian atau barang yang melekat di tubuh Anda terkena sianida, segera lepaskan dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tertutup, kemudian lapisi kembali dengan kantong plastik.
Jika Anda melihat orang yang terduga mengalami keracunan sianida, bawalah orang tersebut ke ruang terbuka. Bila Anda pernah mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar, lakukan teknik RJP atau resusitasi jantung paru pada orang tersebut.
Perlu Anda ingat, jangan sesekali memberikan bantuan napas dari mulut ke mulut kepada orang yang tercurigai mengalami keracunan sianida.
Anda juga harus berhati-hati menangani orang yang kulit atau pakaiannya terkena sianida. Tindakan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghubungi petugas medis agar Anda tidak ikut terpapar sianida.
Pasien yang tercurigai mengalami keracunan sianida akan langsung diberikan bantuan oksigen. Pada pasien dengan henti napas, akan terlakukan intubasi endotrakeal, yaitu memasukkan selang napas ke tenggorokan untuk melancarkan pernapasannya.
Selanjutnya, dokter akan memantau kondisi pasien dan memberikan beberapa pengobatan, seperti :
- Obat penawar sianida, seperti natrium tiosulfat, amil nitrit, sodium nitrit, atau hidroksikobalamin, untuk mempercepat proses detoksifikasi.
- Epinephrine, untuk membantu kerja jantung dan pembuluh darah agar lebih optimal dalam mengalirkan oksigen ke organ vital.
- Arang aktif, untuk pasien yang keracunan akibat menelan sianida selama masih dalam waktu 4 jam.
- Natrium bikarbonat, untuk pasien yang mengalami asidosis.
- Obat anti kejang, seperti lorazepam, midazolam, dan fenobarbital, untuk pasien yang mengalami kejang. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"