KONTEKS.CO.ID – Tidak ada satu pun perusahaan di dunia ini yang dapat menjamin keamanan data, bahkan sekaliber Samsung.
Ini bukan kejadian pertama bagi Samsung. Jika Anda ingat, jauh sebelumnya, peretas bisa mendapatkan kode sumber Galaxy. Namun, itu tidak membuat kegemparan besar karena tidak ada data pengguna yang dirugikan.
Adapun serangan kali ini, informasi pribadi pelanggan muncul di tangan penyerang siber.
Menurut Samsung, meski beberapa data pelanggan dibobol tapi nomor Jamsostek dan nomor kartu kredit/debit mereka tidak bisa diakses peretas. Perusahaan berasumsi peretas dapat mengakses informasi seperti “nama, kontak dan informasi demografis, tanggal lahir, dan informasi pendaftaran produk”.
Fatalnya, ungkap Giz China, Samsung tidak dapat memberikan informasi konkret mengenai jumlah pengguna yang terpengaruh serangan siber kali ini. Pengguna yang yang datanya dalam bahaya akan dihubungi melalui email.
Ketika pelanggan bertanya apakah mereka perlu mengambil tindakan segera, raksasa Korea itu mengatakan tidak.
Samsung juga menambahkan, mereka sedang menyelidiki apa yang terjadi dan akan memberikan informasi lebih lanjut nantinya.
Seperti yang biasanya terjadi dalam kasus serupa, Samsung merekomendasikan untuk berhati-hati. Setelah pengguna menerima email yang tidak diminta, mereka harus memberi tahu Samsung.
Sistem Samsung
Samsung melaporkan peretas dapat mengakses sistemnya pada akhir Juli 2022. Tetapi mereka memahami ini pada awal Agustus, tapi tidak dalam waktu cepat.
Begitu mereka menentukan bahwa penyerang telah memperoleh data pengguna, Samsung mengambil langkah untuk mengamankan sistemnya dan membawa perusahaan keamanan siber pihak ketiga. Selain itu, mereka berkomunikasi dengan penegak hukum.
“Kami berkomitmen untuk melindungi keamanan dan privasi pelanggan kami,” kata Samsung. “Kami akan terus bekerja dengan tekun untuk mengembangkan dan menerapkan langkah-langkah segera dan jangka panjang berikutnya untuk lebih meningkatkan keamanan di seluruh sistem kami.”
Yah, Samsung bukanlah perusahaan pertama atau terakhir yang menghadapi insiden pelanggaran data. Pada bulan Agustus, beberapa perusahaan besar lainnya mengumumkan insiden kebocoran data. Di antara mereka, kita dapat menyebutkan Plex dan Twitter.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"