KONTEKS.CO.ID – Apa itu prototype? Ini adalah sebuah metode dalam pengembangan produk yang melibatkan pembuatan rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja produk.
Namun, penting untuk diingat bahwa prototype bukanlah produk final yang akan teredarkan. Sebaliknya, mereka untuk kebutuhan awal pengembangan software dan untuk menilai apakah fitur dan fungsi dalam program berjalan sesuai dengan rencana.
Dengan demikian, pengembang produk dapat mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan merilis produk.
Tujuan Prototype:
1, Mengembangkan Produk yang Memenuhi Permintaan Pengguna
Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model atau rancangan produk menjadi produk final yang dapat memenuhi permintaan pengguna.
Dalam proses pengembangan produk, pengguna dapat berpartisipasi dalam pengembangan dengan mengevaluasi dan memberikan umpan balik.
Umpan balik ini sangat berharga dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan produk.
2. Menghasilkan Ide-ide Baru
Penggunaan prototype dapat memunculkan ide-ide baru yang dapat dikembangkan menjadi fitur untuk melengkapi produk.
Keterlibatan pengguna dalam proses ini seringkali menghasilkan gagasan kreatif yang tidak akan terpikirkan tanpa interaksi langsung.
Manfaat Prototype:
Ada beberapa manfaat utama dalam menggunakan sistem prototyping dalam pengembangan produk:
1. Menghemat Waktu dan Biaya Pengembangan
Pengembangan prototype awal memungkinkan pengembang untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah lebih awal dalam siklus pengembangan.
Ini dapat menghemat waktu dan biaya dalam jangka panjang, karena kesalahan yang terdeteksi pada tahap awal lebih murah untuk diperbaiki.
2. Mengetahui Kebutuhan Pengguna Terlebih Dahulu
Melalui interaksi dengan pengguna, prototipe membantu dalam pemahaman kebutuhan pengguna secara lebih mendalam.
Ini memungkinkan tim pengembangan untuk menentukan prioritas dan mengarahkan upaya mereka sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3. Menjadi Acuan untuk Mengembangkan Produk
Prototype dapat menjadi panduan bagi pengembang dalam mengembangkan produk.
Mereka dapat tergunakan sebagai acuan untuk menemukan kekurangan dan mencari solusi untuk meningkatkan produk.
4. Bahan Presentasi:
Prototype dapat untuk mempresentasikan produk yang akan terluncurkan kepada pemangku kepentingan atau audiens.
Ini membantu mereka memahami dengan lebih baik bagaimana produk akan berfungsi dan terlihat.
Contoh Prototype:
Ada beberapa jenis prototype yang tergunakan dalam pengembangan produk. Beberapa di antaranya adalah:
1. Paper Prototype
Prototype ini sederhana dan menggunakan kertas sebagai media untuk menyampaikan rancangan produk.
Meskipun sederhana, paper prototype memberikan opsi untuk mengevaluasi aspek tampilan dan fungsionalitas produk.
2. Low-fidelity Prototype
Low-fidelity prototype adalah prototipe berbentuk sketsa produk. Ini biasanya digunakan untuk menunjukkan alur penggunaan produk dan memberikan gambaran kasar tentang tampilan produk.
3. High-fidelity Prototype
High-fidelity prototype memiliki tampilan yang mendekati produk akhir. Ini memungkinkan pengguna merasakan pengalaman menggunakan produk yang sebenarnya.
Biasanya tergunakan dalam pengembangan situs web atau aplikasi.
Dalam pengembangan produk, penggunaan prototipe membantu meminimalkan risiko, meningkatkan pemahaman kebutuhan pengguna, dan memastikan produk akhir memenuhi harapan.
Prototyping adalah alat yang kuat untuk memastikan keberhasilan dalam menghadapi tantangan pengembangan produk.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"