KONTEKS.CO.ID – Kemampuan pesawat tempur Super Tucano Brasil yang jatuh di Gunung Bromo Pasuruan terkenal efektif dalam perang taktis jarak dekat atau antigerilya.
Pesawat ini memang terdedikasikan untuk menggantikan pesawat tempur andal battle proven OV-10F Bronco buatan Rockwell International, Amerika Serikat. OV-10F Bronco Indonesia beli pada tahun 1975-1976 dalam kekuatan satu skuadron penuh.
Pesawat ini belum pernah gagal menjalankan misinya bertempur. Salah satunya di medan tempur Timor-timor yang saat itu masih menjadi provinsi ke 27 Indonesia.
TNI mendapatkan gelombang pertama dari 16 pesawat EMB-314 Super Tucano pada awal September 2012 di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Saat itu ada empat unit yang terserahterimakan dari pihak pabrikan ke TNI AU.
Spesifikasi Super Tucano Brasil
Super Tucano kemampuan manuver 3,5 g sampai 7 g dengan kecepatan maksimum 590 km/jam dan ketinggian maksimum 31.000 kaki dpl.
Untuk efektivitas tempur perkotaan atau antigerilya, pesawat terlengkapi dengan persenjataan AIM-9 sidewinder, AAM-1 piranha, bom MK-81 dan MK-82, dan roket FFAR.
Pesawat membekali diri dengan teknologi sistem navigasi digital, sistem kendali terintegrasi HOTAS sehingga bisa dipakai intai taktis karena memiliki pod FLIR dan DLIR.
Super Tucano Brasil juga bisa beroperasi secara mandiri n denga dukungan minimal. Pesawat juga cocok dgn topografi serta kontur/iklim tropis basah.
Aset TNI AU ini merupakan pesawat terbang turbo prop bermesin tunggal yang terkenal sangat lincah. Ini membuatnya cocok untuk operasi penyergapan dan pencegatan di darat, intelijen aju, patroli darat dan maritim terbatas.
Unit juga bisa melakoni misi-misi militer lain, di antaranya pengeboman dan sabotase.
Salah satu kelebihannya adalah bisa lepas-landas dan mendarat dari landas pacu yang dan darurat dengan dukungan darat sekedarnya.
Plus terlengkapi dengan kanon 20 milimeter yang pas untuk straffing (berondongan peluru dari udara) terhadap sasaran bergerak dan statis di darat. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"