KONTEKS.CO.ID – Sam Altman dipecat. Setelah mengalammi pemecatan sekitar lima hari lalu oleh Dewan Direksi OpenAI, pendiri ChatGPT Sam Altman terpastikan akan “kembali” menjabat sebagai CEO OpenAI.
Dalam sebuah posting di X/Twitter, OpenAI, pengembang ChatGPT yang didirikan oleh Sam Altman dan rekannya pada 2015 silam, mengumumkan langsung kembalinya Altman sebagai CEO OpenAI.
Detail sedang dalam pembahasan. OpenAI mengucapkan terima kasih atas kesabaran Anda selama ini.
Selain itu, Greg Brockman, yang meninggalkan OpenAI untuk menentang pemecatan Altman, juga akan kembali ke OpenAI. Namun belum jelas jabatan apa yang akan diambil Greg.
Setelah terguling pada Jumat pekan lalu, belum ada informasi resmi tentang kapan Sam Altman akan kembali bertugas sebagai CEO OpenAI.
Pada Jumat lalu, drama Sam Altman dan OpenAI termulai dengan pemecatan tiba-tiba.
Selanjutnya, tiga peneliti senior OpenAI, termasuk Presiden dan Chairman OpenAI Greg Brockman, mengundurkan diri.
Kemudian, sekitar 700 karyawan OpenAI memutuskan untuk meninggalkan perusahaan setelah Sam Altman direkrut ke divisi AI Microsoft oleh Satya Nadella, CEO Microsoft.
Setelah resmi kembali, pendiri Twitch Emmett Shear, yang diangkat menjadi CEO sementara OpenAI pada Minggu (20/11/2023), menggantikan Mira Murati.
Sam Altman Dipecat, Direksi Baru OpenAI
Selain itu, posting OpenAI menyatakan bahwa dengan kepulangan Sam ke OpenAI, mka anggota dewan direksi akan terombak. Ini sejalan dengan laporan sebelumnya yang menyatakan Sam Altman ingin kembali menjadi CEO OpenAI, tapi harus membuang BOD direksi lama.
Bret Taylor, mantan eksekutif Salesforce, adalah ketua baru direksi OpenAI. Selanjutnya, anggota direksi terdiri dari Adam D’Angelo, CEO Quora, dan ekonom dan mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers.
Sebelumnya, ketua dewan direksi OpenAI Greg Brockman meninggalkan posisinya. Selanjutnya, Ilya Sutskever, salah satu pendiri dan kepala ilmuwan, Adam D’Angelo, salah satu pendiri dan CEO Quora, Tasha McCauley, CEO Sistem GeoSim, dan Helen Toner, direktur strategi Pusat Keamanan Georgetown, termasuk di antara anggota dewan direksi OpenAI.
Dalam beberapa hari terakhir, D’Angelo, yang sebelumnya sudah menjadi anggota direksi OpenAI, ikut serta dalam pemecatan Sam Altman. Menurut laporan The Verge (22/11/2023), D’Angelo tetap mempertahankan posisinya dalam dewan yang baru sebagai perwakilan dari direksi sebelumnya.
Dewan direksi OpenAI yang baru terencanakan akan terdiri dari 9 anggota, namun belum ada informasi mengenai siapa saja yang akan mengisi kursi tersebut selain D’Angelo. Microsoft, sebagai investor utama OpenAI, kemungkinan besar akan memiliki kursi di dewan direksi baru ini.
Investasi Microsoft
Sejak 2019, Microsoft telah menginvestasikan lebih dari USD10 miliar dalam OpenAI. Dalam wawancara awal pekan ini, CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan keinginan perusahaan untuk menghindari kejutan dan melakukan perombakan dalam tata kelola manajemen.
Sam Altman, yang baru saja terpecat dan kini bersiap kembali sebagai CEO OpenAI, kemungkinan besar akan mendapatkan kursi di BOD yang baru.
Pengembalian Altman ke OpenAI sepertinya telah tersepakati secara final, dengan pernyataan dari Altman dan Nadella di platform X/Twitter. Altman menegaskan cintanya kepada OpenAI dan tindakannya selama beberapa hari terakhir untuk melindungi tim dan misi perusahaan.
Pada saat yang sama, Nadella optimis bahwa perombakan manajemen OpenAI adalah langkah yang tepat untuk mencapai tata kelola yang lebih stabil, informatif, dan efektif.
Krisis Internal
Pascapemecatan Sam Altman, OpenAI tengah menghadapi krisis internal yang signifikan. Greg Brockman, Presiden dan Chairman OpenAI, bersama tiga peneliti senior, telah mengundurkan diri, menunjukkan ketidakstabilan dalam kepemimpinan perusahaan.
Ancaman resign juga datang dari sekitar 700 karyawan OpenAI, menciptakan tekanan tambahan pada stabilitas organisasi.
Investor, termasuk Thrive Capital, yang sebelumnya terharapkan memimpin penawaran saham karyawan senilai USD86 miliar, memilih menunda transfer dana dengan alasan kekhawatiran terkait dampak kepergian Altman terhadap OpenAI.
Selain itu, beberapa investor lain sedang mempertimbangkan opsi menurunkan nilai kepemilikan mereka menjadi nol, yang berpotensi membuat sulit bagi OpenAI untuk mendapatkan dana tambahan.
Strategi ini, termasuk ancaman menurunkan nilai kepemilikan, teryakini sebagai langkah untuk memberikan tekanan pada dewan direksi agar mengundurkan diri dan mengembalikan Altman ke OpenAI.
Sebelumnya, saham OpenAI bernilai lebih dari USD100 miliar. Namun setelah pengumuman pemecatan Altman, pasar saham perusahaan mengalami volatilitas yang mengakibatkan penundaan transaksi senilai ratusan juta dolar AS. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"