KONTKES.CO.ID – Meta Platforms kalah dari FTC. Ya, pemilik WhatsApp, Instagram, dan Facebook, mengalami kekalahan dalam pertarungan hukum mengenai privasi.
Hakim federal menolak mosi Meta yang menginginkan pengadilan mengambil alih perselisihan dengan Komisi Perdagangan Federal AS (FTC). Meta Platforms pun kembali kalah.
Keputusan tersebut memberikan kewenangan kepada regulator untuk mengurangi pendapatan Meta dari pengguna di bawah usia 18 tahun.
Penyesatan Orang Tua dan Pembatasan Meta di Bisnis Virtual
Pada Mei lalu, FTC mengajukan tuntutan terhadap Meta, menuduh perusahaan menyesatkan orang tua terkait kendali mereka terhadap kontak anak-anak di Messenger Kids.
FTC mengusulkan perubahan pada penyelesaian tahun 2019, termasuk pembatasan Meta menghasilkan uang dari data pengguna di bawah 18 tahun. Antara lain, dalam bisnis realitas virtual.
Pembatasan lainnya mencakup penggunaan teknologi pengenalan wajah.
Meta, yang mendapatkan lebih dari 98% pendapatannya dari iklan digital yang tertargetkan menggunakan data pribadi, terancam merasakan dampak finansial.
Pembatasan yang FTC usulkan dapat memengaruhi model bisnis Meta, yang sedang bersaing dengan TikTok untuk menarik perhatian pengguna muda.
FTC vs Meta: Privasi Anak-Anak dan Hak Pengadilan
FTC berpendapat bahwa hanya lembaga tersebut yang berhak memutuskan apakah penyelesaian tahun 2019 perlu terubah, dan pengadilan distrik tidak memiliki yurisdiksi.
Keputusan FTC dapat terajukan banding ke pengadilan. Meta membela diri, menyebut tuduhan FTC “tidak berdasar” dan mengatakan mereka akan terus melawan upaya FTC yang dianggap melanggar hukum.
FTC telah dua kali menyelesaikan masalah dengan Meta terkait pelanggaran privasi. Pada tahun 2012, Facebook (sebelum rebranding sebagai Meta) menyelesaikan masalah dengan FTC.
Pada tahun 2019, Facebook membayar denda sebesar USD5 miliar atas tuduhan pelanggaran privasi.
FTC juga meminta pengadilan pada tahun 2020 untuk memerintahkan penjualan Instagram dan WhatsApp, tetapi kasus tersebut belum sampai ke pengadilan.
Pertarungan hukum antara Meta Platforms dan FTC menyoroti kompleksitas isu privasi di dunia digital.
Keputusan hakim memberikan indikasi bahwa perusahaan teknologi besar harus tunduk pada aturan yang lebih ketat terkait perlindungan privasi anak-anak.
Sementara Meta bersikeras untuk melawan tuntutan FTC, masa depan kebijakan privasi dan pendapatan perusahaan tersebut masih menjadi tanda tanya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"