KONTEKS.CO.ID – Kapal Perang Novocherkask Rusia rontok. Ukraina mengklaim telah menghancurkan kapal pendarat tank Rusia tersebut.
Kapal itu hancur saat Kiev melakukan serangan udara di Crimea. Jika hal itu benar, maka ini merupakan kejadian ketiga hilangnya perangkat keras militer Rusia dalam waktu kurang dari seminggu.
Dalam sebuah posting-an di Telegram, komandan Angkatan Udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, berterima kasih kepada personel yang terlibat dalam “penghancuran kapal pendarat besar Novocherkask”. Saat itu kapal perang berada di Pelabuhan Feodosia di Crimea, Semenanjung Ukraina yang Rusia aneksasi pada 2014.
CNN tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen. Namun video yang di-posting di media sosial menunjukkan ledakan besar di Pelabuhan Feodosia.
Kantor berita Moskow, TASS, melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengakui Kapal Perang Novocherkask telah “rusak” akibat serangan Ukraina.
Pemimpin Crimea yang Rusia tunjuk, Sergey Aksyonov, sebelumnya mengakui melalui sebuah pernyataan bahwa telah terjadi serangan musuh di wilayah Feodosia. Ia menambahkan ledakan telah berhenti dan api dapat terlokalisasi.
“Satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan oleh Ukraina,” kata Aksyonov meskipun dia tidak menyebutkan Novocherkask.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memberi selamat kepada militernya pada hari Selasa karena menyerang kapal perang Rusia.
“Saya berterima kasih kepada Angkatan Udara kami atas penambahan armada kapal selam Laut Hitam Rusia secara spektakuler dengan kapal lain. Tidak akan ada tempat damai bagi penjajah di Ukraina,” kata Zelensky dalam sebuah pernyataan, mengutip CNN, Rabu 27 Desember 2023.
Spesifikasi Kapal Perang Novocherkask
Menurut lembar fakta militer AS mengenai Novocherkask dan kapal-kapal lain di kelas Ropucha, kapal sepanjang 369 kaki (112,5 meter) ini berbobot sekitar 3.450 ton. Ini setara dengan kapal tempur pesisir Angkatan Laut AS.
Novocherkask membawa awak sekitar 87 orang dengan kapasitas 237 tentara, menurut militer AS. Tidak terketahui berapa banyak personel yang berada di dalam pesawat yang diduga menjadi korban serangan Ukraina tersebut.
Kapal ini terancang untuk pendaratan di pantai dengan pintu haluan dan buritan. Serta kemampuan untuk menampung hingga 25 pengangkut personel lapis baja di dek kendaraannya.
Oleshchuk, komandan Ukraina, mengatakan kapal itu membawa drone penyerang Shahed buatan Iran.
Dia mengatakan, Novocherkask telah mengikuti Moskva, kapal penjelajah berpeluru kendali yang merupakan andalan Armada Laut Hitam Rusia sebelum tenggelam pada April 2022 setelah terhantam oleh rudal Ukraina.
Ukraina juga mengklaim pada bulan September bahwa kapal kembar Novocherkask, Minsk, telah hancur dalam serangan terhadap pangkalan angkatan laut Sevastopol di Crimea.
Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa analisis intelijen sumber terbuka menemukan bahwa Minsk “hampir pasti hancur secara fungsional” dan kapal selam Rusia “Rostov-on-Don” juga mengalami kerusakan parah dalam serangan itu.
Jika penghancuran Novocherkask terkonfirmasi, ini bisa menjadi kejadian ketiga dalam seminggu terakhir di mana militer Rusia menderita kehilangan perangkat keras penting dalam pertempuran, menurut klaim Ukraina.
Malam Natal, Ukraina Jatuhkan Pesawat Tempur Rusia
Pada Malam Natal, Angkatan Udara Ukraina mengatakan pihaknya menghancurkan sebuah jet tempur Su-24 di wilayah timur Donetsk dan sebuah jet tempur Su-30SM di Laut Hitam.
Dan pada hari Jumat, Zelensky mengatakan pasukan negaranya telah menembak jatuh tiga pesawat tempur Su-34 Rusia.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan kepada media Ukraina pada hari Jumat bahwa jet Su-34 adalah salah satu pesawat terbaru yang tentara Rusia gunakan untuk melakukan serangan bom udara dan rudal.
Menurut Ihnat, setiap pesawat berharga setidaknya Rp770 miliar. CNN belum bisa memastikan hilangnya pesawat Rusia.
Namun keberhasilan ini akan disambut baik oleh Ukraina setelah periode ketika perang yang sudah berlangsung hampir dua tahun tidak berjalan sesuai keinginan Kiev. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"