KONTEKS.CO.ID – Huawei baru saja merilis chip Kirin terbaru. Bukan satu, melain dua yaitu Kirin N9000SL 5G dan Kirin 8000 5G.
Kedua chip ini menjadi perwakilan dari teknologi canggih yang terancang untuk mengatasi situasi perusahaan yang terkena sanksi atau pembatasan dari Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, peluncuran chip ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lancar pada smartphone baru.
Menghadapi Pembatasan dengan Teknologi Canggih
Pengembangan chip Kirin yang terbaru ini memberikan Huawei solusi dalam menghadapi keterbatasan yang terakibatkan oleh sanksi Amerika Serikat.
Dengan kemampuan chip ini dalam menangkap dan memproses jaringan 5G, Huawei menawarkan teknologi yang canggih bagi konsumen. Laporan bahwa chip ini akan diterapkan pada seri smartphone Nova 12.
Menurut sumber internal, lapor Giz China, chip ini terproduksi oleh SMIC menggunakan proses 7nm.
Kirin 9000SL 5G yang menjadi salah satu varian chip dari Huwei, terklaim unggul terbandingkan produk sejenis di pasaran.
Harapannya, pengguna akan mendapatkan pengalaman terbaik dalam penggunaan smartphone atau gadget dengan kehadiran chip ini.
Antisipasi Perubahan di Pasar Ponsel Global
Walaupun belum ada informasi detail resmi mengenai spesifikasi, termasuk kecepatan chip buatan Huawei ini, penggunaan Kirin 5G dalam seri Nova 12 terharapkan mampu membawa upgrade yang signifikan dalam pasar smartphone global.
Seri Nova 12 dan Nova 12 Ultra terencanakan akan menggunakan Kirin 9000SL 5G. Sementara Nova 12 Pro akan bertenaga Kirin 8000 5G.
Keberadaan SoC ini harapannya akan mampu memberikan peningkatan performa dan fitur yang menarik bagi konsumen.
Langkah yang Huawei ambil untuk menerapkan teknologi terkini, seperti chip Kirin dengan kehadiran varian Kirin N9000SL 5G dan Kirin 8000 5G menegaskan komitmen menjawab kebutuhan yang terus berkembang dalam industri global smartphone.
Huawei menggarisbawahi peran utamanya dalam memimpin era baru teknologi, menunjukkan keseriusan dan dedikasi dalam menghadirkan solusi terdepan bagi pasar smartphone global. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"