KONTEKS.CO.ID – Departemen Energi Pacific Northwest National Laboratory (PNNL) dan Microsoft menyatukan kekuatan mereka untuk mengatasi tantangan energi global.
Melalui kolaborasi yang inovatif ini, mereka memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI), cloud, dan high-performance computing (HPC) untuk mempercepat progres ilmiah, terutama dalam penemuan baterai baru dan materi terkait.
AI, Cloud, dan HPC: Kunci Keberhasilan Percepatan Penemuan Ilmiah
Tony Peurrung, Deputy Director for Science and Technology PNNL, menyatakan keyakinannya bahwa kombinasi AI, cloud, dan HPC, bersama dengan peran ilmuwan manusia, menjadi elemen kunci untuk meraih temuan ilmiah yang bermakna.
Kolaborasi ini memberikan para ilmuwan akses terhadap kecerdasan buatan, membuka potensi untuk menemukan material atau pendekatan yang tidak terduga namun layak untuk diselidiki.
Azure Quantum Elements: Membuka Potensi AI dalam Identifikasi Material Baru
PNNL dan Microsoft mengarahkan fokusnya pada ilmu kimia dan ilmu material, memanfaatkan platform Azure Quantum Elements (AQE) untuk mengidentifikasi material baru di bidang energi.
Mereka berkomitmen untuk memanfaatkan model AI canggih guna menemukan bahan dan material yang diperlukan untuk menyediakan energi-on-demand, sambil tetap berpegang pada prinsip melestarikan sumber daya bumi untuk generasi mendatang.
Baterai Inovatif: Reduksi 70% Kandungan Lithium
Salah satu hasil konkret dari kolaborasi ini adalah pengembangan baterai dengan kandungan lithium yang berhasil dikurangi hingga 70%.
Baterai ini, yang menggunakan kombinasi lithium dan sodium baru, mampu menghasilkan energi yang mencukupi untuk menyalakan sebuah lampu bohlam.
Proses pengembangan baterai ini, yang sebelumnya memakan waktu bertahun-tahun, berhasil dipercepat menjadi hitungan hari berkat penerapan AI dan HPC.
AI dan HPC Mewujudkan Perubahan Drastis dalam Penelitian Material
Jason Zander, Executive Vice President of Strategic Missions and Technologies Microsoft, menyatakan bahwa keberhasilan mereka dalam menggunakan AI untuk menemukan bahan baterai baru merupakan contoh konkret bagaimana pendekatan inovatif dapat merangsang penelitian material.
Kemampuan untuk mengidentifikasi material menjanjikan dengan cepat dan mewujudkan ide-ide tersebut di laboratorium menjadi kunci dalam mencapai terobosan-terobosan signifikan.
Perjalanan Menuju Kecepatan Identifikasi Material yang Menjanjikan
Brian Abrahamson, Chief Digital Officer PNNL, menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini sebagai langkah ke depan dalam mewujudkan ide-ide dan identifikasi material yang menjanjikan.
Kecepatan dalam mengidentifikasi material yang potensial dan kemampuan untuk segera menerapkannya di laboratorium membawa perjalanan penelitian material ke tingkat berikutnya.
Transformasi Energi dan Keberlanjutan melalui Inovasi Teknologi
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penemuan material baru, tetapi juga pada solusi untuk tantangan energi bersih.
Jason Zander menyoroti potensi AI dan teknologi hyperscale untuk mempercepat penelitian, mengatasi masalah energi bersih, mengeliminasi bahan kimia beracun, dan menciptakan terobosan dalam berbagai bidang lainnya.
Kesinambungan dan Rencana Masa Depan
Kemitraan antara PNNL dan Microsoft menciptakan kerangka kerja bagi keberlanjutan dan mengatasi tantangan energi global.
Melalui solusi keamanan seperti Samsung Knox Matrix dan Knox Vault, serta inisiatif keberlanjutan berbasis AI seperti SmartThings AI Energy Mode, mereka menunjukkan komitmen untuk melibatkan teknologi dalam menjaga keberlanjutan dan efisiensi energi.
Akselerasi Keberhasilan Penemuan Ilmiah Melalui AI dan Teknologi Canggih
Kolaborasi antara PNNL dan Microsoft membuktikan bahwa kecerdasan buatan, cloud, dan high-performance computing dapat mempercepat penelitian ilmiah dan membawa terobosan dalam bidang energi dan material.
Dengan fokus pada keberlanjutan dan transformasi energi, kolaborasi ini menggambarkan langkah maju menuju solusi inovatif yang dapat merespons tantangan global dengan cepat dan efektif.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"