KONTEKS.CO.ID – Perkembangan teknologi AI (kecerdasan buatan) terus menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Mampu menjalankan berbagai tugas yang sebelumnya hanya dapat manusia lakukan.
Namun, pandangan para ilmuwan AI terkemuka mencerminkan kekhawatiran terkait potensi ancaman dalam survei terbaru.
Menurut survei, 5% kemungkinan AI akan menjadi tidak terkendali dan dapat mengakibatkan kehancuran bagi umat manusia. Meskipun angka ini terlihat kecil, kekhawatiran tersebut menjadi sorotan mengenai dampak dan potensi risiko yang terkait kemajuan perkembangan teknologi AI.
Perkembangan Teknologi AI dalam Jangka Pendek
Para peneliti AI memperkirakan bahwa dalam jangka pendek, teknologi ini akan mencapai tingkat kecanggihan yang mengesankan.
Antara lain, AI diproyeksikan mampu menciptakan lagu pop Top 40, menulis buku, merakit LEGO, menerjemahkan bahasa baru. Bahkan membuat video game sebelum tahun 2030.
Proyeksi yang lebih ambisius para peneliti ungkap. Mereka menyatakan pada 2063, AI dapat melaksanakan tugas yang saat ini teremban oleh ahli bedah atau bahkan peneliti AI.
Meski bersifat prediktif, ini menunjukkan potensi luar biasa AI dalam menggantikan pekerjaan manusia.
Lebih dari 2.000 ilmuwan yang terlibat dalam survei ini mengungkapkan kesadaran mereka akan risiko yang terkait dengan kemajuan AI. Meskipun 68% dari mereka percaya bahwa AI akan memberikan dampak positif, 5% risiko tak terkendali menjadi perhatian serius.
Bahaya Penciptaan AI yang Kuat
Survei juga menyoroti ketidakpastian seputar penciptaan AI yang kuat. Ini dapat menjadi ancaman serius bagi umat manusia.
Para ilmuwan mengakui perlunya penelitian yang fokus pada meminimalkan risiko AI, namun, pandangan terbagi mengenai apakah kemajuan AI harus dipercepat atau diperlambat.
Lebih dari 80% ilmuwan AI menyatakan kekhawatiran “ekstrem” atau “substansial” tentang AI yang memungkinkan penyebaran misinformasi.
Selain itu, mereka menyuarakan kekhawatiran seputar potensi penguasa otoriter yang menggunakan AI untuk mengendalikan populasi, memperburuk ketidaksetaraan ekonomi, dan bahkan peran AI dalam penciptaan virus yang direkayasa.
Langkah-Langkah Menuju Pengembangan AI
Beberapa organisasi, seperti OpenAI dan Anthropic, telah mencoba mengatasi risiko AI dengan merancang prinsip dan konstitusi yang mengatur perilaku sistem AI.
Meskipun langkah-langkah ini diambil untuk memastikan AI sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan, tantangan implementasi tetap ada.
Dalam menghadapi masa depan teknologi AI, penting untuk memprioritaskan penelitian yang mendukung keselarasan AI dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Diskusi terbuka, kolaborasi lintas sektor, dan keterlibatan masyarakat dapat menjadi kunci untuk mengelola dampak positif dan risiko AI yang muncul.
Sambil kita menyambut kemajuan teknologi AI, perlu diingat bahwa penelitian, regulasi, dan pengembangan etika AI harus terus ditingkatkan.
Dengan menghadapi tantangan ini dengan bijak, manusia dapat memanfaatkan potensi positif AI sambil menjaga keamanan dan nilai-nilai kemanusiaan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"