KONTEKS.CO.ID – Microsoft vs Apple dan raksasa Redmond itu mencatat pencapaian baru menggantikan Apple sebagai perusahaan dengan valuasi saham tertinggi.
Ini merupakan momen hebat karena merupakan pertama kalinya sejak 2021 Apple harus berbagi panggung dengan Microsoft yang mengalami lonjakan nilai valuasi.
Microsoft vs Apple dengan akhirb kenaikan tajam nilai saham pihak pertama sejak tahun lalu. terdorong keunggulan perusahaan dalam pengembangan kecerdasan buatan generatif.
Investasi cemerlang Microsoft pada OpenAI, pembuat ChatGPT, menjadi pendorong utama kesuksesan ini. Kemitraan ini membuktikan kecerdasan buatan menjadi faktor penting dalam menentukan valuasi pasar perusahaan teknologi.
Saham Microsoft Melesat: Valuasi Tembus Triliunan Dolar
Pada sesi perdagangan saham, saham Microsoft ditutup 0,5% lebih tinggi membawa valuasi pasar perusahaan mencapai USD2.859 triliun.
Bahkan, selama sesi perdagangan, sahamnya naik hingga 2% menyentuh angka USD2.903 triliun.
Di sisi lain, nilai saham Apple ditutup 0,3 persen lebih rendah dengan kapitalisasi pasar sebesar USD2.886 triliun.
Revitalisasi Bisnis Melalui Kecerdasan Buatan
Microsoft tidak hanya sekadar mengandalkan produk-produknya, tetapi juga mengintegrasikan teknologi OpenAI ke seluruh rangkaian software produktivitasnya.
Langkah ini membantu memulihkan bisnis komputasi cloud mereka pada kuartal Juli-September 2023.
Sementara itu, Apple berjuang menghadapi penurunan permintaan untuk produknya. Terutama iPhone, yang merupakan sumber pendapatan utama.
Pertempuran valuasi ini juga mencerminkan perbedaan strategi bisnis. Microsoft tumbuh lebih cepat, terutama karena manfaat dari revolusi kecerdasan buatan.
Di sisi lain, Apple berhadapan dengan penurunan permintaan produknya, terutama di Tiongkok, yang menjadi pasar terbesar di dunia.
Pemulihan ekonomi Tiongkok dan bangkitnya Huawei turut mengancam pangsa pasar Apple di sana.
Masa Depan Saham Apple: Tantangan dan Prakiraan
Para analis memperkirakan bahwa Apple mungkin akan menghadapi penurunan peringkat di pasar saham sejak awal 2024.
Nilai sahamnya turun 3,3% pada Januari, sementara saham Microsoft mengalami peningkatan 1,8 persen. Dengan prospek yang lebih positif, Microsoft terus menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat.
Perbandingan rasio harga saham terhadap laba bersih menjadi indikator nilai perusahaan yang signifikan.
Kedua saham ini memiliki valuasi tinggi, dan Microsoft, dengan pertumbuhan yang lebih pesat, menunjukkan daya tarik yang lebih besar bagi investor. Perubahan ini, meskipun tidak pertama kalinya, menyoroti perubahan dinamika dalam industri teknologi.
Microsoft Geser Apple dalam Sejarah
Bukan kali pertama Microsoft mencapai puncak valuasi saham, sebelumnya terjadi pada tahun 2018 dan 2021.
Pada saat itu, ketidakpastian pasokan akibat pandemi COVID-19 membuat harga saham Apple turun. Sekarang, dengan fokus pada kecerdasan buatan generatif, Microsoft kembali memimpin dalam pertarungan nilai saham.
Melalui kisah ini, perubahan dalam paradigma teknologi dan fokus pada kecerdasan buatan mengukuhkan peran Microsoft sebagai pemain kunci yang dapat menggeser dominasi perusahaan teknologi besar lainnya.
Dengan nilai saham yang terus berkembang, pertarungan antara Microsoft dan Apple di pasar global terus menjadi sorotan utama.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"