KONTEKS.CO.ID – ChatGPT gunakan energi nuklir. Sam Altman, pendiri dan CEO OpenAI, berambisi menggunakan energi atom guna mendukung operasional chatbot kecerdasan buatan.
Altman meyakini bahwa penggunaan energi nuklir pada ChatGPT adalah opsi paling masuk akal. Sebab adanya tuntutan ramah lingkungan dan efisien seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi AI.
Kebutuhan daya untuk ChatGPT terperkirakan mencapai 1 GWh per hari, setara dengan konsumsi energi 33.000 rumah tangga di Amerika Serikat.
Untuk mewujudkan visi ini, OpenAI telah berinvestasi sebesar USD375 juta ke Helion Energy, perusahaan yang fokus pada pengembangan energi nuklir.
Harapannya, teknologi Nuclear Fusion dapat menghasilkan energi tanpa dampak lingkungan berbahaya. Proyek ini terjadwalkan selesai pada 2028.
Altman memperkirakan bahwa dengan beralih ke energi nuklir, OpenAI dapat menghemat banyak energi. Terlebih, seiring berkembangnya teknologi AI, kebutuhan energi semakin besar, sehingga bila tetap menggunakan metode lama akan menjadi sangat merepotkan.
“Dengan memanfaatkan teknologi ‘Nuclear Fusion’, kami dapat menghitung banyaknya potensi energi yang dapat dihasilkan,” ujarnya.
Penelitian ChatGPT Gunakan Energi Nuklir
Proyek penelitian ini terjadwalkan selesai pada 2028, dan Altman membayangkan OpenAI akan merasakan manfaat konsumsi energi yang jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.
Transisi ke energi nuklir diharapkan memberikan penghematan energi yang signifikan, mengatasi kebutuhan energi yang terus berkembang dari teknologi AI.
Perkenalan GPT Store dan ChatGPT Teams
Pada awal 2024, OpenAI membuat langkah besar dengan meluncurkan GPT Store dan ChatGPT Team, bertujuan untuk menghasilkan sumber pendapatan baru.
ChatGPT Team adalah versi yang lebih ringan dari edisi Enterprise. Ini menyasar pelanggan bisnis dengan jumlah pengguna kurang dari 150.
Dengan harga USD25 per pengguna per bulan untuk pembayaran tahunan atau USD30 per bulan untuk pembayaran bulanan, layanan ini mencakup fitur ruang kerja bersama. Serta memungkinkan pelanggan mengembangkan model bahasa AI/GPT mereka sendiri.
Sebelumnya, OpenAI meluncurkan ChatGPT Enterprise pada bulan Agustus, menawarkan akses tak terbatas ke GPT-4. Ini mereka klaim dua kali lebih cepat dari versi sebelumnya, dan kredit API.
Detail harga untuk ChatGPT Enterprise tidak terungkap, karena penggunaannya akan tergantung pada kasus penggunaan dan ukuran spesifik.
GPT Store, di sisi lain, menanggapi kebutuhan akan App Store untuk GPT. Ini menyediakan platform di mana pengembang dapat memamerkan model bahasa GPT kustom mereka. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"