KONTEKS.CO.ID – Neuralink telah berhasil menanamkan chip otak pada manusia. Ini memungkinkan penderita quadriplegia (kelumpuhan keempat anggota badan) untuk mengontrol perangkat dengan pikiran mereka.
Pemilik Neuralink, Elon Musk, mengatakan, perusahaan rintisan teknologinya telah berhasil memasukkan sebuah chip ke dalam otak subjek uji coba manusia yang pertama.
“Manusia pertama menerima implan dari @Neuralink kemarin dan pulih dengan baik. Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan,” cuit Musk di akun X-nya, Rabu 31 Januari 2024.
Bulan lalu, perusahaan mengumumkan sedang mencari penderita lumpuh di bawah usia 40 tahun untuk berpartisipasi dalam pengujian mereka.
Menurut sebuah laporan, pengujian yang perusahaan lakukan melibatkan pengangkatan sebagian tengkorak pasien. Prosedur ini berlangsung sebelum robot setinggi 7 kaki menanamkan 64 benang yang berlapis elektroda ke dalam otak orang tersebut.
“Tujuan jangka pendek perusahaan ini adalah membangun antarmuka otak yang umum. Dan memulihkan otonomi bagi mereka yang memiliki kondisi neurologis yang melemahkan dan kebutuhan medis yang tidak terpenuhi,” kata DJ Seo, salah satu pendiri Neuralink, mengutip Sputnik.
“Kalau begitu, tujuan jangka panjangnya adalah menyediakan ini bagi miliaran orang. Dan membuka potensi manusia serta melampaui kemampuan biologis kita,” tambah Seo.
Penanaman Chip Otak Mendapat Izin FDA
Tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan izin kepada Neuralink untuk melakukan uji coba pertamanya guna menguji implannya pada manusia. Izin terberikan setelah perusahaan tersebut melakukan ratusan pengujian pada babi, domba, dan monyet.
Akibatnya, perusahaan telah membunuh sekitar 1.500 hewan. Perusahaan peralatan medis tersebut berada di bawah penyelidikan federal atas potensi pelanggaran kesejahteraan hewan.
“Muncul keluhan bahwa pengujian pada hewan dilakukan secara terburu-buru, sehingga hewan-hewan menderita dan mati secara sia-sia,” menurut sebuah laporan pada bulan Desember 2022.
Karyawan Neuralink saat ini dan mantan karyawan mengklaim bahwa jumlah kematian hewan lebih tinggi daripada biasanya dalam penelitian medis. Ini karena tuntutan Musk untuk mempercepat proses tersebut.
Menurut laporan tersebut, dia mengirimkan artikel berita kepada stafnya yang menyatakan bahwa peneliti Swiss dapat membantu seorang pria lumpuh berjalan kembali dengan bantuan implan listrik.
“Kita bisa memungkinkan orang untuk menggunakan tangan mereka dan berjalan kembali dalam kehidupan sehari-hari!” tulis Musk dalam email pada 2022 kepada staf. “Secara umum, kami tidak bergerak cukup cepat. Itu membuatku gila!”
Awal bulan ini perusahaan tersebut juga mendapat denda karena melanggar peraturan Departemen Transportasi AS (DoT) mengenai pergerakan bahan berbahaya, menurut sebuah laporan.
Fasilitas perusahaan di Texas dan California terselidiki pada bulan Februari 2023. Departemen Pertahanan menemukan bahwa Neuralink telah gagal mendaftarkan dirinya sebagai pengangkut bahan berbahaya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"