KONTEKS.CO.ID – Indonesia akan meluncurkan satelit Nusantara-5 atau SATRIA-2 dan satelit NEO-1 pada tahun 2024 ini.
Kedua satelit tersebut akan membantu Indonesia meningkatkan transformasi digital, melakukan observasi Bumi, pengawasan maritim, dan mengukur medan magnet Bumi.
Selain mengirimkan Satelit SATRIA-2 dan satelit NEO-1, bangsa ini harus bangga, karena Indonesia juga akan mengoperasikan Observatorium Nasional Timau pada pertengahan 2024. Kehadiran observatorium untuk mendukung penelitian ruang angkasa dan pengembangan teknologi.
Hal ini Kepala Pusat Riset Antariksa-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Emanuel Sungging Mumpuni, sampaikan saat menyampaikan general statement Pemerintah Indonesia di Sidang Scientific and Technical Subcommitee (STSC) ke-61 United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS), di Wina, belum lama ini.
“Kami menyambut baik kerja sama ilmu antariksa global untuk memanfaatkan Observatorium Nasional baru ini. Indonesia mendukung subkomite ini untuk meningkatkan kerja sama dan saling pengertian mengenai pemanfaatan luar angkasa secara damai,” kata Sungging, melansir Kamis 8 Februari 2024.
Sungging juga membeberkan kegiatan luar angkasa Indonesia pada 2023. Yakni, peluncurannya satelit Nusantara-3 (SATRIA-1), untuk mendukung perkembangan transformasi digital di Indonesia.
Selain itu, sambung dia, dilakukan juga peningkatan kerja sama internasional dengan menandatangani kerja sama (MoU) dengan United Arab Emirates Space Agency (UAESA. Pun penandatanganan perubahan pelaksanaan kerja sama RI dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"