KONTEKS.CO.ID – Industri game global telah mencatat pertumbuhan yang pesat berkat kemajuan dalam teknologi artificial intelligence (AI) dan teknologi blockchain.
Pada tahun 2023, pendapatan industri game global mencapai angka yang mengesankan, yaitu sebesar USD184 miliar atau setara Rp2.689 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 0,6% ketimbang tahun sebelumnya.
CEO Mythic Protocol, Arief Widhiyasa, mengatakan, kombinasi antara AI dan blockchain membuka peluang baru bagi industri permainan Web3. Di mana banyak konten dapat terbuat dengan bantuan AI dan terdukung kepercayaan yang tersediakan oleh blockchain.
Perkembangan Siklus Industri Game
Menurut Arief Widhiyasa, kehadiran AI dan blockchain menandai siklus ketiga dalam perkembangan industri permainan.
Siklus pertama termulai sejak pembuatan permainan Tennis for Two pada tahun 1958. Walaupun pada saat itu permainan belum dapat terakses secara massal karena keterbatasan teknologi.
Kemudian, dengan kemajuan teknologi semikonduktor, industri permainan berkembang pesat hingga mencapai nilai USD40 miliar dalam waktu 20 tahun.
Siklus kedua termulai dengan hadirnya smartphone yang memudahkan akses permainan, dan internet memfasilitasi distribusi permainan secara luas.
Pangsa Pasar Industri Permainan yang Luas
Industri permainan memiliki pangsa pasar yang besar, dengan jumlah pemain video game mencapai 3,38 miliar hingga tahun 2023, meningkat 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan potensi besar bagi revolusi Web3 gaming yang dapat merevolusi persepsi dan konsepsi industri permainan.
Jonathan Hartono dari PT Pintu Kemana Saja berharap, industri permainan dapat merevolusi persepsi dan konsepsi dari Web3 gaming. Sehingga setiap orang dapat mengakses berbagai permainan berbasis kripto.
Revolusi Ethereum dalam Industri KriptoÂ
Sung Mo Park dari Polygon Labs Korea mengatakan, Ethereum telah merevolusi industri kripto dengan memberikan kesempatan kepada pengembang untuk membangun bisnis berbasis smart-contract.
Namun, tantangan terkait kecepatan dan biaya penggunaan Ethereum masih perlu diatasi untuk adopsi yang lebih luas. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"